-->

Senin, 28 Januari 2013

Landscape Winter

Meskipun saljunya timbul tenggelam tetep saja aku senang memotretnya, tapi itu juga lihat situasi dan kondisi memotrretnya, yah paling kebanyakan kalau keluar rumah buat buang sampah sekalian muter ke jalan buat poto-poto alam.

 
 
 
 









 

Sabtu, 26 Januari 2013

Spa Pertama Gibran

Tiga Hari yang lalu pesanan dari e-bay datang, neck ring yang sudah lama di tunggu dari Hongkong, ya lumayan murah dibanding harus ambil dari rumah di Indo mahal ongkirnya dibanding harga neck ringnya.
 
Padahal waktu mau ke sini semuanya sudah dipacking termasuk swim trainer Zidan tapi berhubung yang dibawa segambreng jadi yang dibawa yang utama saja, asumsinya di sini juga kita bakal belanja lagi, ternyata harganya mahal gak kaya di Indo, I Love My Country Full.

Kenapa gak beli aja di Amazon yang deket? Hihi di amazon harga neck ring MAHAL sama dengan 4x nya dari e-bay!! Jadi keingetan untuk review belanjaan OL di sini, someday lah kalo draftnya masih ada hehe.....so sibuk dan kaya yang banyak aja yang sudah dipost-innya, ya biasa ibu-ibu kalau lagi datang malasnya, buka blog sih iya, tapi kadang malah sibuk bloggwalking bukan ngurusin yang jadi topik bahasan utama ketika buka laptop.

Anyway ya sudah lah kita kembali lagi pada judul kita kali ini, Spa pertama Gibran.

Tahapan spa untuk bayi tak jauh berbeda dengan spa untuk orang dewasa, namun semuanya diberikan dengan porsi dan fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Spa untuk bayi juga penting untuk mendeteksi kelainan tubuh sejak dini karena bayi belum bisa mengadu pada orangtuanya bila badannya merasa sakit atau keseleo. Dengan melakukan spa, tubuh sang bayi akan "diperbaiki" sekaligus merasakan relaksasi yang nyaman serta baik untuk perkembangan jiwanya. Umumnya, spa untuk bayi terdiri dari berenang, berendam, serta pijat (massage).
Saat berenang, seorang bayi akan terlatih gerakan motoriknya karena kaki dan tubuhnya akan bergerak-gerak, selain juga akan mencegah gangguan pernafasan. Sementara saat berendam, bayi akan melakukan relaksasi karena umumnya anak-anak saat ini memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Yang perlu diingat, saat bayi Anda berenang maupun berendam, air yang digunakan tidak boleh terlalu panas karena dapat membuat pembuluh darah perifer melebar yang akan mengurangi aliran darah ke jantung.

Testimoni sedikit nih, 2 tahun yang lalu Zidan lahir belum cukup umur, berat badannya lebih kecil dibanding Gibran, bilirubin tinggi, setelah dirawatpun gak mau nenen,setelah aku praktekan spa bayi, Alhamdulillah banyak sekali manfaatnya selain nenennya tambah sering itu berimbas pada ASI yang semakin banyak dan lancar, dan berat badannya pun bertambah terus setiap bulannya.

Sedangkan pijat pada bayi selain memberikan manfaat relaksasi, juga akan membantu memperbaiki pencernaan serta memperlancar sirkulasi darah sang bayi. Umumnya bayi sering mengalami masalah pencernaan saat menyusui. Dengan pijat ini, masalah pencernaan yang disebut kolik atau kembung ini akan teratasi karena usus akan bekerja dengan baik saat mencerna ASI.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Touch Research Institute di University of Miami School of Medicine, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa berat badan bayi yang terlahir prematur akan naik sebesar 47% setelah dipijat sebanyak 3 kali sehari dengan durasi masing-masing 15 menit, yang dilakukan selama 10 hari. Hal tersebut disebabkan karena stimulasi pijat akan merangsang syaraf vagus otak yang melepas sekresi hormon penyerap makanan, termasuk juga insulin. Selain itu pijatan juga diketahui akan melepas zat yang mirip dengan serotonin, yaitu neurotransmitter yang dapat mengatasi rasa sakit serta menurunkan hormon stres.

Meski begitu, pijat yang sama pentingnya dengan asupan vitamin dan mineral bagi bayi ini harus dilakukan dengan teknik yang benar sesuai dengan fase pertumbuhan sang anak. Hal tersebut dikarenakan oleh fisik bayi yang masih rapuh dan memiliki sensitivitas berlainan. Teknik pemijatan yang dilakukan juga janganlah terlalu keras karena tulang bayi masih lunak. Selain itu alur pemijatan juga harus mengikuti peredaran darah dan metabolisme tubuh.

Menurut ahli fisiotherapy, Ninik Sutini, dalam talkshow Solusi Sehat di Surabaya, Baby Spa dari sudut pandang Fisiotherapy Pediatric sangat diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

menurutnya, ada 4 aspek yang bisa dioptimalkan melalui baby spa, yaitu perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal social, dan Bahasa.
Hal pertama yang dilakukan yaitu, memijat bayi diusahan 30 menit setelah nenen supaya tidak kehausan dan rewel, aku pijatnya mencontoh dari You Tube pijat bayi dari produk perawatan bayi "JNJ"

yang penting sih anaknya dalam keadaan fit, setelah itu dimasukan ke kolam buat bayi berenang dengan menggunakan neck ring tentunya supaya lebih aman, karena di sini kita tidak punya kolam bayi jadi pakai bathtub yang ada aja. 

Yang bikin seneng waktu dipakaikan neck ring Gibran diam saja gak berontak, dan waktu dimasukan ke bathtub pun Gibrn senang, kakinya langsung digerak-gerakan seperti berenang.

Manfaat spa bayi menurut para ahli yaitu pada satu tahun pertama setelah rutin melakukan SPA BAYI, si kecil akan terlihat lebih ceria, tidak takut alias punya percaya diri yang tinggi. Kedepannya dia akan tumbuh menjadi sosok yang sehat, lebih supel, punya inisiatif, dan siap menjadi calon pemimpin generasi penerus bangsa.



 

Kamis, 24 Januari 2013

Bagaimana Mengajarkan Anak Bahasa Inggris

Sumber: di sini

Bagi homeschooler kemampuan bahasa Inggris sangat diperlukan karena 90% materi pendukung dari internet menggunakan bahasa Inggris. Dengan kemampuan bahasa Inggris juga membuat kesempatan untuk mendapatkan ijazah International terbuka lebar.

Lalu kapan dan bagaimana cara mengajarkan Bahasa Inggris bagi anak sehingga anak bisa menggunakan bahasa Inggris secara utuh ?. Menggunakan bahasa Inggris secara utuh berarti anak tidak hanya bisa mengerti apa yang dia baca dalam bahasa Inggris, tapi dia juga bisa memahami apa yang dia dengar, berbicara dan menuliskan gagasan-gagasannya dalam bahasa Inggris.

Bahasa Inggris memang sebaiknya diajarkan sejak usia dini.
Alasannya, otak anak masih plastis dan lentur, sehingga proses penyerapan bahasa lebih mulus. Lagi pula daya penyerapan bahasa pada anak berfungsi secara otomatis. Walaupun demikian pengajaran hendaknya dimulai ketika anak sudah mampu berkomunikasi dengan bahasa ibunya yaitu sekitar umur 4 tahun. Karena akan terlalu berat bagi anak apabila harus memepelajari lebih dari satu bahasa pada saat bersamaan. Mempelajari dua bahasa secara bersamaan hanya akan membuat anak bingung memilih bahasa mana yang akan digunakan. Kecuali apabila komunikasi dilakukan secara intensif dengan 2 orang yang berbeda. Misalnya Ibu berbicara dengan bahasa Indonesia dan Ayah berbicara dengan bahasa Inggris secara konsisten. Tidak saling tukar menukar bahasa. Untuk info lebih lanjut silahkan lihat disini.

Pengajaran bahasa Inggris dilakukan secara bertahap. Sama halnya dengan belajar bahasa Indonesia anak tidak langsung belajar berbicara, membaca dan menulis secara bersamaan.

Sebelum bisa berbicara dalam bahasa indonesia anak harus mendengarkan terlebih dahulu bahasa Indonesia. Kalau dia tidak pernah mendengar bahasa tersebut, tidak mungkin dia dapat berbicara. Itu sebabnya biasanya anak yang tuli sejak lahir juga otomatis bisu karena dia tidak bisa mendengar sehingga tidak bisa menirukannya. Jadi pada intinya belajar bahasa apapun caranya sama.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam belajar Bahasa Inggris yang saya sedang terapkan:
1. Listening ( Mendengar)
Selain mendengar kita berbicara anak juga bisa belajar mendengar dengan cara dibacakan buku cerita dalam bahasa Inggris (silahkan lihat daftar perpustakaan digital yang ada disisi sebelah kanan blog ini), mendengar nyanyian sederhana seperti Nursery Rhyme ataupun dengan menonton TV dan VCD berbahasa Inggris. Tapi untuk awal pilih yang kata-katanya sedikit dan sederhana.

2. Speaking ( Berbicara )
Setelah anak sering mendengar dalam bahasa Inggris, anak bisa di didorong untuk berbicara dalam kalimat-kalimat sederhana. Saya awalnya punya kesulitan untuk mengajak anak mau berbicara dalam bahasa inggris. Sampai akhirnya saya menemukan Genki English website belajar bahasa Inggris as Second Language untuk anak-anak. Situs ini berisi berbagai percakapan sederhana yang diubah dengan menjadi lagu dengan ilustrasi yang lucu dan menarik. Sehingga anak menjadi familiar dan mau mencoba berbicara.

Sekarang saya menerapkan waktu 30 menit sehari sebagai waktu keluarga untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Layaknya anak usia tahun baru memulai bicara, Rafif juga memulai berbicara dalam bahasa inggris hanya dengan satu kata misalkan car (mobil) ketika ingin mainan mobil-mobilannya. Sekarang dia sudah bisa berbicara dalam kalimat pendek seperti i want car.

3. Reading ( Membaca)
Ada 2 metode umum mengajarkan anak belajar membaca dalam bahasa Inggris yaitu Whole Language Approach dan Phonic.

Whole Language Approach adalah suatu metode belajar membaca dengan menjadikan bahasa sebagai satu kesatuan tidak terpisah-pisah. Belajar membacanya juga sesuai dengan konteksnya. Metode ini lebih menekankan pada arti suatu kata. Contohnya ketika melihat kata cat (kucing) anak langsung diberitahu bahwa itu bacanya "ket" dan itu artinya kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan sistem mengingat (memorize) kata yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode ini adalah anak lebih cepat bisa membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan kata yang dimaksud terutama kata-kata yang cukup panjang.

Phonic adalah suatu metode belajar membaca melalui bunyi huruf dengan cara mengejanya satu persatu misalkan saja cat (kucing) berarti dibaca Keh-e-teh menjadi "ket". Setiap kata diurai menjadi huruf-huruf. Karena belajar melalui mengeja maka anak memerlukan waktu lebih lama untuk bisa membaca. Tapi kelebihannya anak lebih mudah ketika harus menuliskan kata yang dia dengar. Apabila anda ingin mengajarkan membaca dengan metode Phonic anda bisa berkunjung ke sini.

Untuk memudahkan anak belajar membaca sebiaknya pilih buku-buku yang sesuai dengan tingkatannya. Misalkan anak yang baru mulai membaca pilih buku-buku yang hanya terdiri dari satu kata misalkan halaman pertama ada gambar buah apel dan dibawahnya ada tulisan This is Apple. Setelah itu bisa dicoba dengan kata yang lain misalkan I like banana. Anda bisa membuat sendiri buku-buku seperti itu atau mendapatkannya melalui Reading A to Z.

3. Writing ( Membaca )
Ini adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar bahasa Inggris karena ada banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang Indonesia pasti akan kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Sebenarnya bukan karena tidak bisa melainkan karena takut salah. Padahal kalaupun kita salah mengucapkan susunan beberapa kalimat ataupun salah tata bahasanya lawan bicara kita pasti akan mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita melakukan banyak sekali kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi orang yang membaca tulisan kita tidak mengerti apa yang kita tuliskan.

Karena ini relatif sulit, maka menurut hemat saya menulis menjadi tahapan terakhir. Jangan terburu-buru mengajarkan grammar atau menulis jika anak belum menguasai 3 tahap sebelumnya. Untuk mengajarkan Grammar sebaiknya dilakukan secara implisit melalui buku yang berisi kalimat-kalimat yang berpola sama. Misalkan saja apabila halaman pertama berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan.

Jika anak diajarkan grammar secara eksplisit yaitu melalui dengan penjelasan panjang lebar mengenai past tense lengkap dengan rumus yang harus dihapal maka anak akan kebingungan dan akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti juga ketika berbicara anak sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu kalimat pendek, lalu satu kalimat panjang, terus satu paragraph dan seterusnya. Mungkin nanti tanpa anda sadari tiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam bahasa Inggris.

Wah sepertinya ini artikel terpanjang saya :) Jika anda mempunyai pertanyaan atau tips yang ingin dibagi silahkan mengisi komentar. Saya juga masih perlu belajar banyak. Sehingga saya akan sangat berterima kasih jika ada yang memberikan pengalamannya.


Minggu, 20 Januari 2013

Main ber empat

Senang kalau liat anak-anak lagi pada main dan bercanda, apalagi liat di poto ini 2 bocah lagi pada naik kuda, yang jadi kuda-kudaannya ayahNYA, hehe

 

Jumat, 11 Januari 2013

Hasil Poto Hunting Zidan

Zidan lagi senang sekali memotret setiap ibu atau ayah motret langsung aja kamera diambilnya, "Zidan aja yang poto", dikasih arahan sekali aja udah bisa cuman kadang lensanya masih tertutup oleh tangannya tapi banyak juga hasil jepretannya yang bagus

Kamis, 10 Januari 2013

Belajarnya Zidan

Belajar tidak usah harus duduk manis di kursi tapi proses belajar dapat dilakukan anak di manapun entah itu bermain atau hanya sekedar melihat dan mendengar, karena anak dalam masa keemasan otaknya bagaikan spon yang dapat menyerap ilmu dengan mudahnya, tinggal kita sebagai orang tuanya yang akan mendidiknya seperti apa

 

Mengubah Kebiasaan

Sudah beberapa hari ini membiasakan Zidan untuk tidak menonton TV atau membuka Laptop hanya untuk melihat You Tube kesukaannya, alhamdulillah berhasil mengalihkannya, dan mulai kemarin semua mainan Zidan, sudah ibu simpan di tempat yang tersembunyi kecuali mainan City Block dan buku-buku miliknya sengaja ibu simpan pada tempatnya mudah-mudahan bisa lebih teratur dan terarah lagi mainnya supaya tidak seenaknya memberantakan mainan dan mulai bisa mendisiplinkan dari hal kecil.

Alhamdulillahnya, Zidan tidak rewel karena malam sebelumnya ibu sudah kasih Warning kalo semua mainannya diberantakan tidak disimpan pada tempatnya ibu akan buang, dan Zidan sudah tau akan konsekuensi itu dari sebelum-sebelumnya , jadi tidak kaget lagi, ya mungkin mainan lama akan dikeluarin lagi beberapa hari kedepan, jadi ibu mau kasih jadwal aja mainan apa yang akan dimainkan, soalnya cape juga kalo semua diberantakan terus dan anak belum mengerti 100% tanggungjawabnya, lebih baik antisipasi duluan hehehe.

Sekarang ini mulai melatih anak dengan metode audio untuk mengasah konsentrasi pendengaran, tapi itu juga baru sebatas mendengarkan musik dan murotal, alhadulillah Zidan sudah mulai menunjukan kepedeannya dalam hapalan.

Dan yang lebih senangnya sudah dua hari ini Zidan sudah tidak minta nenen lagi  mudah-mudahan Weaning With Lovenya berhasil, kadang suka kasihan melihatnya tapi itu adalah program pendisiplinan terhadap anak untuk weaning, kalo ibunya sendiri tidak disiplin ya tidak akan berhasil semua program yang diterapkan.

Tapi belum berhasil untuk program Toilet Training gimana mau berhasil  kalau semua dilakukan  masih setengah-setengah dijalankannya, padahal hal itu sudah dilakukan beberapa bulan lalu, kuncinya memang harus benar-benar disiplin, mudah-mudahan beberapa minggu ke depan akan berhasil setelah semuanya bisa berjalan normal.

Jumat, 04 Januari 2013

Tidurnya Gibran

Sudah bebapa hari ini tidurnya Gibran di atas perut setelah sebelumnya nenen seperti IMD, jadi ingat dulu waktu Zidan masih bayi juga sama tidurnya pulas kalo di atas perut, eh sekarang ngalamin juga pada Gibran dan sudahnya juga sama tidurnya tengkurep kalo dipindah ke kasur tapi kalo Gibran tidur tengkurepnya menakutkan karena mukanya nyungsep jadi takut SID aja.

Belajar melalui Permainan

Bermain adalah hal yang begitu menyenangkan buat anak-anak, karena masa kecil itu tidak akan datang lagi di masa yang akan datang, maka dibuatlah cara dan trik supaya anak bisa belajar sesuatu yang berguna tanpa harus duduk manis di kursi membaca buku dengan serius, atau sekolah, karena dengan bermainpun anak telah belajar sesuatu.

Setahap demi setahap sudah ibu terapkankan mudah-mudahan sukses ke depannya, tiap hari selalu ada ilmu baru dan metode baru bagaimana supaya anak merasa tertarik dengan apa yang kita ajarkan atau arahkan, membiarkan anak melakukan dengan caranya sendiri sama dengan membiarkan mereka untuk belajar dengan caranya, tinggal kita observasi apa minatnya, saya setuju dengan montessori yang membiarkan anak melakukan sendiri tapi sebelumnya ada direction dulu dari kita.

Setiap anak adalah unik, setiap blogwalking punya ibu-ibu "BULE" yang menerapkan montessori di rumahnya kadang suka salut liat dari foto dan videonya mereka sudah benar-benar teratur, kalo Zidan masih berantakan, overall aku bangga sebagai ibu rumah tangga with 2 kids hehehe apa maksudnya ya?

Tadi pagi terlintas aja buat bikin poster yang ditempel seperti pelajarannya Zidan, cuman kali ini ibu bikin poster suku kata dan angka dari 1-20, pas sudah diprint Zidan langsung nyanyi-nyanyi seperti di Youtube yang sering ditontonnya setelahnya ibu bikin games flashcard suku kata dan angka yang kemarin dibuat untuk dicocokan dengan poster yang telah dibuat tadi pagi, senangnya kalo anak juga senang dengan apa yang telah dibuatkan untuknya.

Tidak Mengigau

Setiap tidur Zidan selalu ngigau dan gak pulas, setelah googling katanya gak bahaya tapi kalo keseringan risau juga kasian karena liat penyebabnya yang aku sendiri jadi sadar, pas tadi malam karena jam tidur siangnya jadi tambah sore dan ketika ayahnya pulang suka terbangun lagi, aku mulai menerapkan ilmu baru, karena baru bangun jam 6 malam jadi untuk tidurnya lagi agak susah aku ajak main di atas kasur setelah semua lampu dimatiin, aku bernyanyi lagu kesukaan Zidan diselingi hapalan surat, meski kadang Zidan protes, harus sesuai keinginannya aja, tapi aku harus konsisten buat membalancekan semuanya ya dunia, ya akhirat...............................

Bermainnya sih sederhana cuman efeknya alhamdulillah Zidan gak ngigau dan pules, dan sedikit demi sedikit mengurangi jam nenennya, paling nenennya pas mau subuh aja.

Hari ini juga tidurnya cepat selain sudah cape bermain mungkin karena senang hari-hari yang telah dilaluinya, anak juga merasa apa yang telah dilaluinya dengan bahagia atau tidak, Ibu jadi merasa bersalah kemarin-kemarin sering ngigau karena banyak faktor salah satunya sering aku larang untuk nenen waktu mau tidur, tapi perlahan Zidan sudah mulai bisa dibilangin meski tidak seratus persen berhasil weaningnya.





 

Supaya Anak tidak Susah Makan, Coba Dulu Kiat Ini

Rabu, 12 Desember 2012, 15:13 WIB
fit-geek.com
Supaya Anak tidak Susah Makan, Coba Dulu Kiat Ini
Anak pilih-pilih makanan/ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, Anak pemilih makanan atau picky eater mesti mendapatkan penanganan yang tepat dan segera. Jika dibiarkan, ia akan mengalami gangguan pertumbuhan berat badan. Secara normal, sejak menginjak usia dua tahun, berat badan anak akan bertambah dua kilogram setiap tahun. Pada anak yang sulit makan, berat badan cenderung akan tetap dalam jangka waktu yang lama. Tidak hanya berat badan yang bermasalah, tinggi badan pun demikian. Anak tidak bertambah tinggi dalam jangka waktu yang lama bila makannya sulit. Selain itu, daya tahan tubuh si kecil juga tidak baik.
Gangguan tersebut bisa sembuh dengan sendirinya di atas usia tujuh tahun. Namun, asupan gizi yang seharusnya didapat saat masih balita akan terlewatkan. Tumbuh kembang dan kecerdasan otaknya bisa terdampak akibat nutrisi yang kurang baik. Anak picky eater berisiko kekurangan zat besi, kalsium, ataupun protein. Pemberian vitamin bukanlah jalan keluar, justru akan menutupi gejala kesulitan makan yang ada.
Jika anak mengalami kesulitan makan, jangan dimarahi atau dibiarkan. Hal pertama yang dilakukan orang tua, yakni mengenali gejala kelainan makan terlebih dahulu. Cari tahu dulu penyebab si kecil sulit makan. Jika menemukan gejala-gejala picky eater, konsultasilah ke dokter anak.
Picky eater bisa diperbaiki dengan beberapa cara. Bila si kecil mengalami kelainan makan karena gangguan pencernaan, sebaiknya hindari makananmakanan yang menjadi penyebabnya. Jika anak me ngalami kelainan makan karena faktor oromotor, sebaiknya diberikan terapi sederhana. Gangguan ini bisa diperbaiki dengan menggunakan sikat gigi listrik. Ketika minum, sebaiknya menggunakan sedotan.

Faktor yang Bisa Bikin Anak Manja (1)

Faktor yang Bisa Bikin Anak Manja (1)

Jumat, 14 Desember 2012, 00:51 WIB
Parents Indonesia
Faktor yang Bisa Bikin Anak Manja (1)
Ilustrasi
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manja adalah sikap ingin selalu dipenuhi dan dituruti segala keinginannya. Menurut Psikolog Anak Alzena Masykouri MPsi, salah satu faktor utama yang membuat anak menjadi manja adalah lingkungan atau orang orang yang berada di sekitarnya.
Alzena menampik anggapan bahwa menggendong bisa membuat anak manja. Justru, menurut dia, menggendong atau memeluk adalah salah satu ekspresi kasih sayang.
Jangan sepenuhnya menyalahkan si kecil jika dia tumbuh menjadi anak yang manja. Coba simak beberapa hal berikut. Jika Anda sebagai orangtua melakukannya, berarti sudah saatnya untuk mengubah sikap.
Merasa bersalah
Anda dan suami adalah pasangan bekerja? Perasaan bersalah karena merasa waktu berkualitas yang dihabiskan bersama si kecil sangat kurang, membuat waktu yang tersisa menjadi dibuat sedemikian menyenangkan. Anda melakukan segala cara untuk membuatnya senang, termasuk menuruti segala keinginannya.
Tidak konsisten.
Walaupun jargon peraturan dibuat untuk dilanggar terdengar familiar, tapi percayalah, sebaiknya jangan lakukan. Misalnya hari ini Anda tidak mengizinkan si kecil minum susu dingin untuk sarapan, keesokan harinya juga jangan memberikannya.
Kendati dengan pertimbangan bahwa hal itu bisa menenangkan amukannya saat sudah hampir terlambat masuk sekolah. Ini membuatnya berpikir Anda tidak serius dengan peraturan disiplin dan tidak konsistensi.
Bersambung

Faktor yang Bisa Bikin Anak Manja (2-Habis)

Jumat, 14 Desember 2012, 06:05 WIB
Sodahead.com
Faktor yang Bisa Bikin Anak Manja (2-Habis)
Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu faktor utama yang membuat anak menjadi manja adalah lingkungan atau orang orang yang berada di sekitarnya. Jadi jangan sepenuhnya menyalahkan si kecil jika dia tumbuh menjadi anak yang manja.
Berikut adalah bagian kedua dari faktor-faktor yang bisa membuat anak menjadi manja, dikutip dari Parents Indonesia.
Terbiasa dibantu dan dilayani
Seringkali orangtua ingin langsung terjun membantu jika buah hatinya tidak bisa melakukan sesuatu. Jika dia ingin mencoba mengikat sepatunya sendiri dengan susah payah, biarkan. Tugas Anda adalah mendorongnya berusaha mengikat dengan cara yang benar, bukan mengikatkan tali sepatunya setiap saat dan menjadikannya tergantung pada Anda.
Pelimpahan kasih sayang
Hati-hati dengan yang satu ini. Kadang, orangtua melimpahi buah hatinya dengan membelikannya benda-benda yang tidak bisa dimiliki semasa kecil, hanya karena tidak ingin si anak merasakan hal serupa. Namun terlalu banyak melimpahi si kecil malah dapat membuatnya tidak puas.
Dia akan selalu menginginkan benda baru karena tahu bisa mendapatkannya dengan mudah dan tidak menghargai benda yang sudah dimilikinya.
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Sumber: Parents Indonesia

Tips Agar Anak tidak Menjadi Manja

Tips Agar Anak tidak Menjadi Manja

Jumat, 14 Desember 2012, 09:00 WIB
Acaai.org
Tips Agar Anak tidak Menjadi Manja
Alergi juga bisa disebabkan oleh makanan. Ilustrasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Psikolog Anak Alzena Masykouri MPsi, salah satu faktor utama yang membuat anak menjadi manja adalah lingkungan atau orang orang yang berada disekitarnya. Karena itu jangan sepenuhnya menyalahkan si kecil jika dia tumbuh menjadi anak yang manja
Lalu bagaimana kiatnya agar anak tidak menjadi manja? Tips kecil berikut mungkin bisa menjadi bekal Anda membuat si kecil menjadi lebih mandiri.
Biarkan Dia Mandiri
- Latih anak melakukan aktivitasnya sendiri, meskipun kualitas yang dia hasilkan masih belum sempurna. Biarkan saja dia makan sendiri, walaupun masih berantakan.
- Tumbuhkan dan kembangkan perasaan yakin akan kemampuannya dengan memberikan kesempatan untuk latihan dan menghargai hasil usaha anak. Beri pujian saat dia berhasil tetapi jangan berlebihan.
- Melayani anak dilakukan jika anak sama sekali tidak dapat melakukan suatu aktivitas sendiri. Misalnya memotong-motong ayam atau daging ketika makan atau mengambilkan mainan dari atas lemari yang tinggi.
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Sumber: Parents Indonesia

Kamis, 03 Januari 2013

Ibu Kurang Akrab dengan Anak, Inilah Solusinya

Ibu Kurang Akrab dengan Anak, Inilah Solusinya

Senin, 20 Agustus 2012, 06:32 WIB
mommyish.com
Ibu Kurang Akrab dengan Anak, Inilah Solusinya
Sayang anak
REPUBLIKA.CO.ID, Lantaran sibuk bekerja, boleh jadi ibu kurang akrab dengan buah hatinya sendiri. Jangan kecil hati, Bu. Asalkan tetap berusaha, ibu tetap bisa dekat dengan anak. Berikut tipsnya

Menjaga Kelekatan
Sebisa mungkin jika ibu perlu bekerja, usahakan mencari pekerjaan yang tidak terlalu menyita waktu. Minimnya waktu di rumah menyulitkan ibu untuk mengontrol perkembangan buah hati. Akan tetapi, tak perlu berkecil hati andaikan pekerjaan seperti itu sukar diraih. Masih ada jalan untuk menjalin kelekatan dengan anak.

Jangan berhenti berusaha
Cari jalan agar selalu bisa dekat secara emosional dengan buah hati. Jadilah orang yang dicari anak ketika ia sedang terlibat masalah, bersedih, atau sedang memerlukan sosok yang bisa dipercaya. Ibu yang seharian berada di rumah, tetapi tak memberikan sentuhan dan perhatiannya tak lebih baik dari ibu bekerja yang larut mengejar karier.

Luangkan waktu
Pada hari kerja, sempatkan waktu untuk bercengkerama dengan anak. Pagi hari sebelum berangkat kerja atau sepulang kantor, alokasikan berapa menit pun waktu yang ada sebagai saat bermain. Bahkan, 30 menit juga cukup asalkan digunakan secara berkualitas. Selama setengah jam tersebut, lupakan hal lain dan hadirlah secara utuh ke hadapan ananda. Libatkan perasaan Anda saat berinteraksi dengan si kecil.

Berlibur bersama
Ketika libur panjang, manfaatkan untuk bersantai sambil menjalin keakraban dengan seluruh anggota keluarga. Ciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat anak melupakan kejadian yang tidak baik. Berlibur juga dapat mendekatkan hubungan ibu dan ayah sehingga terjadi keharmonisan dalam keluarga.

Redaktur: Endah Hapsari
Reporter: Reiny Dwinanda

Bolehkah Orang Tua Curhat pada Anak

Bolehkah Orang Tua Curhat pada Anak?

Senin, 10 September 2012, 10:07 WIB
kirschnerskorner.wordpress.com
Bolehkah Orang Tua Curhat pada Anak?
Ibu dan anak sedang berbincang/ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, Dalam kehidupan berkeluarga, tak jarang suami istri terlibat dalam konflik. Untuk meredakan kekesalan, terkadang kita pun membutuhkan saluran untuk mencurahkan hatinya. Namun, siapakah orang yang tepat untuk menjadi tempat curhat? Bagaimana dengan anak?
Menurut pakar, hal ini boleh saja dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan lebih dahulu sebelum curhat pada anak di antaranya:
1. Usia, kemampuan berpikir, dan kehidupan emosi, perasaan anak. Kemampuan anak berpikir berkaitan erat dengan usianya. Perkembangan otak anak akan mencapai kesempurnaan pada usia sekitar 7 tahun. Di usia ini anak telah mulai menunjukkan kemampuan berpikir yang lebih baik.
Untuk masalah keluarga yang sederhana seperti bagaimana menjaga kerapian rumah, kamar, dan diri sendiri, Ibu bahkan sudah dapat melibatkannya lebih dini. Misalnya, pada usia 4-5 tahun Ibu akan tercengang dengan ide-idenya.
Hasil penelitian tentang pengasuhan yang dilakukan di luar negeri menunjukkan bahwa masalah keuangan sebaiknya tidak dibicarakan atau tidak ditunjukkan pada anak di bawah usia 6 tahun. Jadi, kalau sekedar imbauan dan aturan untuk berhemat tidak apa. Tapi, usahakan untuk tidak mendiskusikan apalagi bertengkar masalah keuangan dihadapan anak berusia di bawah 6 tahun. Akibatnya akan sangat mempengaruhi bagi sikap dan kelakuannya yang menyangkut keuangan di masa depannya .

2. Hal lain yang perlu juga kita sadari adalah sebenarnya anak diciptakan Allah memiliki jiwa yang sangat peka terhadap masalah yang dihadapi oleh kedua orangtuanya. Dahi yang berkerut, urat leher menegang, bahu yang terangkat apalagi suara yang keras telah mampu dibaca oleh anak sejak usianya sangat dini, bahwa orangtuanya bermasalah.
Oleh sebab itu, bila ketegangan dan pertengkaran tak dapat dielakkan, orang tua berkewajiban memberikan penjelasan sesuai usia anak tentang apa yang terjadi dengan kalimat pendek, tetapi jelas. Misalnya, jika mempunyai anak usia 3 tahun yang menyaksikan pertengkaran kecil antara Ibu dan Bapak. Setelah itu selesai, Ibu mencoba mengendalikan emosi dan mengatakan pada anak dengan suara rendah: ''Maaf ya Nak, tadi suara Mama dan Ayah jadi tinggi. Kami agak marah, ada yang kurang cocok pikirannya.''
Kalau anak sudah sedikit lebih besar, kita dapat menambahkan, ''Hal seperti ini biasa terjadi antara orang dewasa!.'' Ini penting dilakukan agar anak mengerti apa yang terjadi dan untuk meredakan ketegangan dan kecemasan yang dimilikinya.
Kalau Ibu sudah biasa melibatkan anak dalam masalah keluarga tersebut, kalau anak sudah menjelang remaja atau remaja, Ibu bahkan boleh bertengkar, argumentasi di hadapan mereka dan meminta mereka memberikan penilaian. Hanya saja kedua orang tua perlu bersikap terbuka dan obyektif dalam menerima penilaian tersebut. Tentu saja jenis masalahnya juga harus dipertimbangkan.

3. Dalam melibatkan anak memeikirkan masalah keluarga yang penting adalah menjaga objektifitas kita sendiri sebagai orang tua. Kita tidak membentuk opini atau mencari 'persekongkolan' atau pemihakan . Ini sangat tidak mudah, karena kalau tidak pandai mengemukakan masalah, anak mudah terwarnai perasaan maupun pikirannya terhadap orang dengan siapa kita orang tuanya mengalami masalah. Dan, bila ini terjadi tidak sehat bagi perkembangan kemampuan anak dalam yang bijaksana.
Pelibatan anak haruslah dalam kerangka melatih mereka dalam sekurang-kurangnya ketiga hal tersebut di atas. Jadi, bila Ibu misalnya bermasalah dengan adik ipar atau paman mereka, maka Ibu harus mengatakan terlebih dahulu bahwa: ''Ini masalah Mama dengan pamanmu. Kamu tidak punya masalah apa-apa dengan beliau. Mama cuma minta pendapatmu. '' Lalu, Ibu ceritakan masalahnya. Apa yang sering terjadi, orang tua terlupa mendudukkan masalahnya ketika melibatkan anak, sehingga anak mudah jadi ikut-ikutan.

4. Keadaan dan situasi anak juga perlu dipertimbangkan. Jangan melibatkan anak bila mereka sendiri sedang dalam atau menghadapi banyak masalah. Cara penyampaian masalah juga penting. Hindari menyampaikannya ketika emosi kita sedang tinggi. Sehingga kawatir jalan keluar yang diperoleh juga tidak atau kurang bijaksana.

Redaktur: Endah Hapsari

Supaya Terus Disayang Anak, Begini Cara yang Efektif (1

Supaya Terus Disayang Anak, Begini Cara yang Efektif (1)

Kamis, 16 Agustus 2012, 07:07 WIB
chatterchimp.wordpress.com
Supaya Terus Disayang Anak, Begini Cara yang Efektif (1)
Sayang anak/ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orangtua menanggung beban yang luar biasa dalam membentuk anak nantinya. Di tangan mereka anak akan terbentuk bagaimana kepribadiannya, bagaimanan bersosialisasi, bagaimana menyesuaikan dan mengendalikan diri, bagaimana kemampuan berpikirnya, dan masih banyak lagi. "Semua akan menentukan berhasilan dan kemandirian anak kelak, serta keberhasilannya sendiri ketika menjadi orangtua," kata Dosen Dn Ketua Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI Dr Frieda Mangunsong MEd Psi.

Ketua Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) itu memberikan 10 resep bagaimana agar orangtua menjadi efektif dalam mendidik anak-anak balita mereka. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Kenali anak Anda
"Anak menyerap semua yang diperlukan oleh orangtuanya," tutur Frieda. Jadi, kalau orangtuanya di rumah banyak senyum anak akan mengikuti kebiasaan itu hingga murah senyum.

Jangan anggap enteng
Terapkan positive parenting,yaitu menghargai perilaku baik anak sebanyak-banyaknya dan menghukum sesedikit mungkin.

Libatkan dalam kegiatan keluarga
"Anak seperti halnya orang dewasa, akan merasa senang bila dia merasa berguna," tukas peraih master di bidang pendidikan Luar Biasa dari The National College of Education di Evanston, AS itu

Memanfaatkan setiap kesempatan
Bepergian bersama anak dalam kendaraan menjadi waktu yang amat berharga. Selam perjalanan gunakan untuk mengobrol dengan anak.

Sediakan waktu khusus
Bagi ibu-ibu yang bekerja sampai harus meninggalkan rumah dalam waktu lama, mungkin agak bingung bagaimana memberikan waktunya untuk si kecil. Menurut Frieda, yang penting kualitasnya, bukan kuantitasnya.
Redaktur: Endah Hapsari
Reporter: Nina Chairani
 

Supaya Terus Disayang Anak, Begini Cara yang Efektif (2)

Kamis, 16 Agustus 2012, 07:14 WIB
mommyish.com
Supaya Terus Disayang Anak, Begini Cara yang Efektif (2)
Sayang anak
REPUBLIKA.CO.ID,
Setiap orangtua menanggung beban yang luar biasa dalam membentuk anak nantinya. Di tangan mereka anak akan terbentuk bagaimana kepribadiannya, bagaimanan bersosialisasi, bagaimana menyesuaikan dan mengendalikan diri, bagaimana kemampuan berpikirnya, dan masih banyak lagi. "Semua akan menentukan berhasilan dan kemandirian anak kelak, serta keberhasilannya sendiri ketika menjadi orangtua," kata Dosen Dn Ketua Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI Dr Frieda Mangunsong MEd Psi.

Ketua Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) itu memberikan 10 resep bagaimana agar orangtua menjadi efektif dalam mendidik anak-anak balita mereka. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Tegakkan disiplin
Selain positive parenting anak juga perlu belajar ada perilaku yang benar-benar tidak bisa diterima sehingga perlu ada penegakkan disiplin. Namun, ibu juga harus konsisten menegakkan disipllin. Jangan sampai itu dilakukan berdasarkan mood ibu.

Jadi contoh bagi anak
Anak lahir tanpa tahu apa-apa bukan? Nah, mereka itu peniru ulung. Apa yagn dia lakukan adalah imitasi apa yang dilakukan orangtuanya. Bukan dari apa yang dia dengar melainkan apa yang dia amati.

Ungkapkan kasih sayang anda
Setiap orangtua tentu sayang pada anak-anaknya. Namun, jangan pelit ekspresi sayang. Jangan pula menganggap anak tahu, anda sayang pada mereka. Untuk itu ungkapan kasih sayang anda lewat kata-kata, sentuhan berupa belaian, pelukan dan ciuman, lalu tulisan dalam surat pendek yang isinya "Mama sayang kamu"

Komunikasi yang tepat
Mungkin anda menganggap hal berikut sepele. Padahal, besar pengaruhnya. Yakni, jangan meneriakkan perintah atau aturan dari ruang lailn. Itu tidak efektif. Aturan atau perintah harus sespesifik mungkin.
Redaktur: Endah Hapsari
Reporter: Nina Chairani

Ssst... Video Game Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak Lho

Ssst... Video Game Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak Lho

Selasa, 14 Juni 2011, 21:57 WIB
Ssst... Video Game Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak Lho
ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa video game dapat meningkatkan penalaran abstrak dan kemampuan pemecahan masalah pada anak. Berdasarkan temuan tersebut, peningkatan yang signifikan dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan memori kerja diamati pada anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain game komputer.

Mereka yang meningkat sebagian besar adalah juga yang terbaik di tes tiga bulan kemudian, bahkan jika mereka tidak menunjukkan keuntungan terhadap anak-anak lain pada tes yang diberikan sebelum sesi pelatihan, ungkap laporan penelitian yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, Selasa (14/6).

Hasil yang lebih baik dalam tugas-tugas intelijen fluida seperti penalaran abstrak dan pemecahan masalah hanya dicatat pada anak-anak dengan kemampuan lebih baik di dalam pelatihan otak. Perbaikan bahkan berlangsung setelah istirahat tiga bulan dalam pelatihan otak.

"Kedua kapasitas memori kerja dan kecerdasan fluida tersebut dengan mudah dibentuk dengan pengalaman dan pelatihan," kata kepala peneliti Susanne M. Jaeggi. "Namun, Anda harus melatih, dan Anda harus berlatih dengan baik," ujarnya menambahkan.

Para peneliti di Universitas Michigan mengusulkan pelatihan otak melalui video game mungkin bisa membantu siswa di kemudian hari, dibandingkan dengan mereka yang pada tes memiliki nilai baik, yang cenderung untuk melakukannya dengan baik di sekolah dan pekerjaan mereka.
Mereka menekankan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa tidak semua video game memiliki kekuasaan pelatihan biasa. "Dampak itu tidak datang gratis," kata Jaeggi. "Ada upaya seperti pelatihan fisik: Anda perlu menjalankan dan tidak hanya berjalan dalam rangka meningkatkan kebugaran Anda," tandasnya.
Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: Press TV