-->

Sabtu, 26 Agustus 2017

Tantangan Games Level 7

Taklim Anak dan Bermain Golf
Pagi sekali anak-anak mandi untuk mendengarkan taklim di Mushola Al-Ikhlas melihat dan mendengarkan cerita dari kak Awam idola mereka.

Kali ini mereka menyimak kisah tentang Allah yang Maha Melihat.

Pulang taklim anak-anak kelaparan minta makan ternyata semua McD penuh terpaksa drive through aja di McD yang dekat tempat Driving Golf, karena rencana ayah tadi pagi cuman drop ibu dan anak-anak, ayah menunggu sambil latihan ternyata parkiran penuh, akhirnya ayah nungguin kita.


Selesai makan di mobil kita khususnya anak-anak ikut latihan golf bersama ayah.

Zidan yang sudah lumayan mainnya, Gibran masih susah pegang sticknya yang berat.




Jumat, 25 Agustus 2017

Tantangan Games Level 7

Jumat Kecerdasan Naturalis

Setelah pulang sekolah Gibran dan Ihsan memaksa ibu untuk berkegiatan membuat Dough, karena bahan garam yang seadanya ibu sediain saja semua bahan-bahannya dan membiarkan mereka bereksperimen sesuai dengan buku petunjuk yang telah diaediakan. Karena kegiatan ini sering dilakukan jadi anak-anak tahu step by stepnya.

Seperti biasa apabila kegiatan yang menyenangkan bagi mereka, mereka senang melakukannya.

Kamis, 24 Agustus 2017

Tantangan Games Level 7

Kamis

Beberapa hari ini Zidan lagi sibuk membuat buku semacam komik untuk dipersembahkan buat ulang tahun adiknya Gibran. Dia ambil beberapa kertas HVS untuk dijadikan buku dan dia steples, sore hari ketika ibu lihat berantakan ibu ajarin cara mensteples buat buku supaya rapih.

Melihat kegiatan kakaknya Gibran juga ikut-ikutan membuat buku versi Zidan, Gibran membuat beberapa gambar dan motif batik dalam beberapa lembar kertas HVS dan dia gabungkan seperti buku, dan minta ibu untuk mensteplesnya.

Rabu, 23 Agustus 2017

Tantangan Level 7 hari Rabu


Rabu

Di PAUD Gibran dan Ihsan hari ini ada kegiatan mewarnai bersama di Mall Lippo Karawaci untuk daerah Kecamatan Cibodas, kegiatannya tidak terlalu ramai seperti tahun lalu, jadi anak-anak lebih tenang dan tempatnya tidak padat seperti tahun sebelumnya.

Ibu tidak memberikan harapan terutama pada Gibran yang mau menginjak usia 5th kerjakan aja sesuka dia, tujuan ikutan ini hanya meramaikan saja dan yang paling utama adalah main gratis selama 1 jam di tempat permainannya TimeZone.

Ihsan tidak mau bergabung dikegiatan mewarnai alasannya malu, tapi mendekati beres sudah nagih permainan hehehe, padahal belum dapat gelang buat bermain.

Setelah beres mewarnai dan panitia memberikan gelang sebagai tanda masuk ke area bermain saya langsung ajak anak-anak ke beberapa wahana yang bisa dimainkan.

Dan Ihsan senang sekali karena baru sekarang dia bisa menikmati permainan yang ada di TimeZone dan itu semua pilihannya sendiri, meski ada permainan pertama yang dia pilih, waktu ibu poto dalam keadaan pesawatnya naik Ihsan kelihatan tegang di samping Gibran

Setelah ditutup dengan permainan mandi bola, ibu segera mengajak mereka pulang, kasian Kakak mereka todak diajak ke Lippo dan pulang sama Kakeknya.

Mereka segera meminta pulang menggunakan ojek yang sangat langka bagi mereka.
Anak-anak antusias sekali menggunakan ojek aka motor.

Satu jam setelah sampai di rumah dan anak-anak makan siang di luar ada yang memanggil ternyata teman ibu di paud datang membawa Piala, katanya Gibran juara mewarnai, Alhamdulillah ini piala pertama buat Gibran dalam perlombaaan.

Selasa, 22 Agustus 2017

Tantangan Level 7


Selasa Ihsan Sudah Mengerti Bermain

Pagi ini kegiatan utama ibu setelah mengantar anak-anak sekolah adalah mengaji, dan anak yang selalu dibawa ke mana-mana adalah anak nomor tiga yaitu Ihsan.

Ibu bercerita kalau nanti ngaji abbiyu akan ikut serta dengan ibunya, Ihsan senang sekali temannya datang, ini adalah petemuan ke dua setelah dua minggu sebelumnya bertemu di pengajian yang sama.

Setelah ketemu mereka langsung klop main dan ngobrol, karena anak ibu terbiasa diajak ke mana-mana disediakan alat perang supaya anteng maka ibu bawakan buku-buku plus epen-nya.

Ketika ibu sibuk mengaji, Ihsanpun sibuk dengan bukunya.
Dan ketika Abbiyu sudah merasa merasa bosen, langsung minta hp pada umminya, Ihsan yang tadinya anteng main sama buku dan temannya mendadak tidak bisa bergeming pada lirikan hp temannya.

Dan yang gak biasa dilakukan di rumah kita adalah tontonan yang berbau kekerasan.

Untung saja sebentar.


Pulang sekolah Zidan langsung menunjukkan Cetakan yang beli di sekolahnya pada adik-adiknya, dan mendemokan cara membuat pattern batik pakai cetakan pada adik-adiknya yang tertarik dan langsung mengikuti adalah Gibran.

Karena sebentar lagi waktu ibu mengaji rutin ibu menyuruh mereka membawa peralatan membatik dan buku Tema buat Zidan untuk melngerjakan soal-soal latihan buat peraiapan beaok ulangan.

Senin, 21 Agustus 2017

Tantangan Level 7

Kegiatan rutin senin dan selasa ibu adalah mengaji Tahsin di pagi hari,
Alhamdulillah ke manapun Ihsan pergi ikut kajian bersama ibu duduk anteng dengan mainan atau buku yang dibawa dari rumah.

Setelah beres ngaji, Ibu langsung anter Ihsan ke sekolah dan kebetulan di sekolahnya lagi berlangsung Penyuluhan Yakult.
Biasanya awal-awal masuk Ihsan minta ditemani ibu dahulu. Kali ini tidak karena Ihsan sudah ada teman yang dikenalnya yaitu Salma.

Dan kali ini adalah kali ke dua Ihsan pulang sekolah sendiri tanpa dijemput ibu, melainkan bareng dengan Abinya Salma.

Sesampainya di rumah Ihsan bercerita pulang sekolah bareng Salma. Tadi berangkat Salma ikut sama kita ditempat ngaji, pulangnya Salma dijemput abinya makanya Ihsan pulang bareng.

Minggu, 20 Agustus 2017

Tantangan Games Level 7

Minggu Tenang
Judulnya kaya ada apa aja ya?
Karena besok Zidan mulai ulangan harian ceritanya kita tidak main ke tempat yang jauh atau ke mall, dan yang pasti hari ini karena ada acara arisan keluarga.

Karena masih menyambut tema kemerdekaan maka tante Ika mebuat acara arisan dengan tema permainan seperti layaknya lomba tujuh belas Agustusan buat para keponakannya.

Anak-anak paling seneng kalau sudah berkumpul dengan sepupu-sepupunya.

Ibu sudah ingetin Zidan supaya tidak terlalu cape kalau sudah ngumpul tapi tetap saja anak-anaknya ingatannya hanya bermain hehe.

Setelah acara beres dan semua sepupunya pulang, tinggal Zidan yang pulang dari rumah nenek yang tinghal nyebrang.

Tadinya mau menerapkan Minggu tenang yang ada sudahnya kecapean, untungnya sebelum-sebelumnya zidan sudah mengulang pelajaran bersama ibu, dan hari ini giliran mengulang bersama ayahnya.


Sabtu, 19 Agustus 2017

Tantangan Games Level 7

Sabtu Ceria Bermain ke Taman Gajah Tunggal

Sepulang sekolah Zidan menagih janji untuk bermain bersama ayahnya, karena ayahnya capa beberapa hari kemarin kerja jadi weekend pengen lebih santai, dan ibu pun lihat Zidan lelah maka menyuruhnya tidur siang, dan berjanji sore kita main ke taman yang belum pernah kita datangi.

Setelah anak-anak bangun sore, makan dan cuci muka kita mengajal anak-anak ke taman Gajah Tunggal meski Zidan masih uring-uringan karena telat dan Gibran yang mewek karena pengen ke taman yang dekat rumah dan ihsan yang anteng menerima putusan kita.

Sesampainya di lokasi anak-anak langsung aeneng tidak ada lagi yang bt atau mewek, yang ada mereka langsung bermain hehehe.

Dan kita sepakat mulai minggu depan karena Zidan sudah mulai libur sekolah tiap hari Sabtu, kita jalan-jalan ke setiap taman yang belum kita kunjungi, tujuannya mengurangi jalan-jalan ke mall.

Jumat, 18 Agustus 2017

Tantangan Level 7 hari ke 2

Aktivitas yang dilakukan zidan yang paking disukai adalah membuat puzzle dari berbagai macam lego yang mengasah kecerdasan matematika logis, pulang dari sekolah ganti baju langsung main lego lassy membuat mpbil buat adiknya Ihsan.

Waktunya jumatan Zidan shalat jumat dengan teman barunya anak kelas 4.

Pulang jumatan meneruskan membuat lassy dan diakhiri dengan permainan di lapangan dengan adil-adiknya. Mereka (adik-adiknya) ngintilin kemana pun kakaknya pergi.

Gibran pagi-pagi senang sekali olahraga sepedahaan di lapangan samping rumah. Dan berangkat ke sekolah dengan senangnya karena akan ikut lomba 17an.
Kecerdasan yang bisa dibaca secara sepintas

Dan siang jam 1.30 anak-anak main dilapangan bertiga.

Ihsan pun sama sudah terlihat senang main lego setiap kakak pertama main, bisa dipastikan akan meniru permainan seperti kakak-kakaknya.


Kamis, 17 Agustus 2017

Tantangan Level 7 hari ke 1

Hari ini hari libur nasional, dan bertepatan dengan jadwal les berenangnya Zidan adik-adiknya girang berarti hari ini bakalan main air yang lama di kolam renang.

Jangan ditanya gak senang apabila mereka nyemplung kolam yang ada mereka seneng main air khususnya buat ihsan, Giran dan Zidan sudah bisa berlatih di kolam bukan sekedar main air saja.

Senin, 14 Agustus 2017

Aliran Rasa Level 6

Tantangan level 6 ini sempet bikin ibu mati gaya ngajarin matematika kaya ginana secara ibu gak suka matematika, karena yang ada dalam benak matematika otu hitung-hitungan hehe.

Padahal sebenernya tidak seperti itu matematika itu banyak hal di sekitar kita yang berhubingan dengan matematika.

Dan yang bikin senengnya karena ibu punya buku panduan Learning With Albert (LMA) yang mana isinya kurikulum matematika dari mulai yang basic konsep matematika, waktu ikut workshopnya gak kepikir matrmatika itu seperti itu.

Jadi dalam pengerjaan tugas kemarin lumayan terbantu sama modul (LMA) jadi tiap hari kalo mati gaya sama mainan edukasi ibu lanjitin modul LMA buat anak-anak.

Rabu, 09 Agustus 2017

🍎🍏 *Cemilan Rabu* 🍏🍎
*Materi 7 : Semua Anak adalah Bintang*


*Menumbuhkan Fitrah Bakat Anak*


πŸ‘‘ Setiap anak terlahir unik dan membawa peran hidup masing-masing (fitrah bakat).


🌟 Abah Rama Royani, yang mengembangkan _talents mapping_, secara sederhana menyebut fitrah bakat adalah fitur unik, yaitu potensi produktif seseorang, dan dapat dilihat secara sederhana pada aktivitas yang dikerjakan dengan _easy, enjoy, excellent, earn_ (4E).


πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦ Tugas orang tua adalah menjadi fasilitator dan partner yang menumbuhkan dan mengapresiasi  fitrah yang mereka miliki.
Fitrah anak bisa jadi akan cedera jika orang tua menitipkan mimpi mereka kepada anak-anak mereka. Misalnya, orang tua mengharuskan anak mengikuti jejak orang tua menjadi dokter, memimpikan anak mereka menjadi pegawai negeri karena mendapatkan tunjangan pensiun, dan harapan-harapan yang lain yang sejatinya itu bukan "diri" mereka. Bisa jadi anak-anak tersebut memang hebat dalam bidang tersebut ( _easy_ dan _excellent_), akan tetapi mereka belum _enjoy_ dalam menjalaninya.


πŸ† Bakat bukan hanya keistimewaan fisik seperti olahraga, memasak, menari, dsb, akan tetapi bakat juga terkait keistimewaan sifat seperti suka mengatur suka meneliti, suka berkomunikasi, suka memimpin, dan sebagainya.


πŸ“ Usia 0-7 tahun
Bagaimana menemukan bakat anak? Caranya adalah dengan terus mengamati dan mendokumentasikannya. Dalam tahapan usia ini, berikan ragam aktivitas dan wawasan.


πŸ—’ Usia 7-10tahun
Pada tahapan usia ini anak perlu memetakan bakat dan membuat _visioning board_. Serta memperbanyak gagasan dan aktivitas pada klub, proyek maupun _visiting_ agar dapat ditemukan bakatnya ketika usia 10 tahun


πŸ’‘Usia 10-14 tahun
Usia ini merupakan _golden age_ bagi fitrah bakat karena anak berada pada masa pra-aqilbaligh agar mandiri dan berkarya ketika mereka berusia 14-15 tahun. Untuk membangkitkan fitrah bakatnya adalah dengan disiplin dan konsisten. Bimbing anak agar menemukan bakat yang merupakan panggilan hidupnya dengan magang, belajar bersama maestro atau _projects based talents_.


πŸ’« Usia >15tahun
Diharapkan pada usia ini sudah menemukan peran spesifik peradaban.


⭐ Semua anak adalah bintang, biarkan anak bersinar terang dengan cahaya mereka sendiri. ⭐

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Kelas Bunda Sayang/

Sumber Bacaan:
Fitrah Based Education, 2016, Harry Santosa, Millenial Learning Center
[9/10, 7:02 PM] Dian A. Puspitasari: _Review Tantangan 10 hari Sesi #7_

_Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional_


*DISCOVERING ABILITY*

Tantangan 10 hari yang sudah bunda lakukan di game level #7, kali ini berjaitan dengan "Discovering Ability".

Dua kata dalam bahasa inggris di atas, apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi panjang yaitu, kemampuan daya jelajah para orangtua dan guru selaku pendidik anak-anak untuk menemukan harta karun potensi-potensi yang ada dalam diri anak-anak.

Ada empat ranah yang sudah dilakukan oleh para Ibu Profesional di kelas bunda sayang ini  untuk melakukan proses pencarian potensi kecerdasan anak yaitu :

a. *Ranah intrapersonal (Konsep Diri)*

b. *Ranah Interpersonal (Hubungan dengan sesama)*

c. *Ranah Change Factor (Hubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan)*

d. *Ranah spiritual : (Hubungan dengan Sang PenciptaNya)*

Mari kita bahas satu persatu

1⃣ *Ranah Intrapersonal : KONSEP DIRI ANAK*

Konsep diri pada anak adalah suatu persepsi tentang diri dan kemampuan anak yang merupakan suatu kenyataan bagaimana mereka memandang dan menilai diri mereka sendiri .

Hal ini  berpengaruh pada sikap yang mereka tampilkan.

Konsep diri anak terbentuk melalui perasaan anak tentang dirinya sendiri sebagai hasil dari :

a.Interaksi dan pengalaman dengan lingkungan terdekat

b.Kualitas hubungan yang signifikan dengan orangtua dan keluarga terdekat

c.Atribut yang diberikan lingkungan terhadap dirinya.

Langkah-langlah yang wajib dikenalkan oleh orangtua dalam rangka proses mengenal konsep diri anak adalah sbb:

a. *Mengenal Allah dan ciptaanNya*

Anak yang makin mengenal dirinya pasti akan makin mengenal siapa penciptaNya

b. *Dilatih untuk membaca diri*

Dua fase penting dalam hidup  anak kita adalah ketika mereka  dilahirkan dan ketika mereka  menemukan jawaban mengapa mereka dilahirkan. Maka bantu anak-anak untuk meyakinkan dirinya sebagai ciptaan Allah yang terindah dan khalifah di muka bumi ini.

c. *Dilatih untuk membaca alam*

Anak-anak dilatih untuk memahami mengapa mereka ditempatkan Allah di alam dimana mereka tinggal saat ini. Memahami kearifan lokal dimana mereka dibesarkan.

d. *Dilatih membaca jaman*

Anak-anak bukanlah milik kita, mereka adalah milik jamannya. maka didiklah anak-anak kita sesuai jamannya. Mereka akan belajar mengapa mereka dilahirkan di jaman seperti ini dan tantangan jaman apa saja yang harus mereka hadapi.

 Bantu anak-anak untuk mempersiapkan dirinya sehingga percaya diri menghadapi jamannya.

e. *Membaca Kehendak Allah*

Anak-anak yang sudah diilatihkan segala macam konsep diri dengan metode Iqra' seperti yang sudah dijelaskan di atas (membaca diri, membaca alam, membaca jaman) maka akan menjadi orang yang ikhlas dengan segala kehendak Allah padanya.

Cara memahami konsep diri di atas akan menguatkan anak di ranah

 *IMAN Dan AKHLAK*

Dua hal inilah yang perlu dikuatkan ke anak-anak di ranah konsep diri.

2⃣  *Ranah Interpersonal: HUBUNGAN DENGAN SESAMA*

Setelah anak memahami konsep dirinya dengan baik, saatnya mereka kita latih untuk menguatkan kecerdasan interpersonalnya (hubungan dengan sesama) lewat konsep diri yang sudah didapatkannya dengan menguatkan IMAN dan AKHLAK.

Dengan demikian diharapkan ketika berinteraksi dengan orang lain anak tetap kuat imannya, makin baik akhlaknya, makin mengenal jati dirinya dan tidak mudah terpengaruh.

Dua fase penting dalam hidup seseorang adalah ketika bertemu dengan jodohnya ( jodoh ini bisa pasangan hidup, bisa partner kerja, bisa tetangga, bisa pekerjaan, bisa komunitas dll) dan fase di saat kita menemukan jawaban mengapa kita dipertemukan.

Kecerdasan hubungan dengan sesama ini menjadi hal yang sangat penting bagi anak, karena akan menguatkan peran hidupnya dalam menjaga amanah berikutnya, yaitu amanahnya sebagai khalifah di muka bumi ini.

Ketika sudah masuk usia aqil baligh mau tidak mau anak  harus berhubungan dengan orang lain, minimal jodoh hidupnya dan keluarganya.

Dua senjata utama yang perlu dilatihkan ke anak-anak untuk meningkatkan kecerdasan hubungan dengan sesama adalah

*ADAB dan BICARA*


ADAB  akan membuka tabir ilmu yang tertutup, BICARA akan memudahkan seseorang untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya.

 Untuk itu anak-anak perlu :

a. Belajar berbagai ADAB dalam hidup ini, agar bisa diterima  oleh lingkungan dimana mereka akan ditempatkan.


b Belajar mengkomunikasikan semua gagasan dan ilmunya dalam berbagai cara.



3⃣  *Ranah Perubahan: FAKTOR PERUBAHAN*

Sebagai Khalifah di muka bumi ini, salah satu tugas anak-anak ketika aqil baligh nanti adalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik terhadap apa yang dipimpinnya. Perubahan itu minimal adalah perubahan pada dirinya sendiri, karena sejatinya semua orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri.


Anak yang sudah paham konsep diri, memiliki kecerdasan berhubungan dengan sesama, akan selalu membandingkan dirinya hari ini dengan dirinya kemarin. Hal ini memicu perubahan pada dirinya sebelum melakukan perubahan pada orang lain.

Seseorang yang sudah bisa memimpin dirinya, membawa perubahan untuk dirinya akan bisa membawa perubahan untuk keluarganya.

Seseorang yang bisa memimpin dirinya dan keluarganya, akan dengan mudah membawa perubahan untuk masyarakat/komunitas sekitarnya.

Dengan pola ini insya Allah kita bisa mengantarkan anak-anak menuju peran peradabannya, mampu memikul kewajiban baik secara individu maupun secara sosial.


4⃣  *Ranah Spiritual : HUBUNGAN dengan PENCIPTANYA*

Ketika anak-anak memahami peran peradabannya di muka bumi ini, maka mereka akan tumbuh menjadi individu yang meletakkan ranah spiritual sebagai yang utama dan pertama dalam kehidupannya. Mereka akan kembali ke fitrah sebagai makhluk spiritual, yaitu makhluk yang   pada dasarnya menerima siapa dirinya, mampu menjadi diri sendiri sesuai dengan peran hidup dari penciptaNya, dan mampu menyelaraskan dengan kebenaran yang hakiki.

Spiritualitas yang sesungguhnya adalah kemampuan setiap jiwa untuk hidup selaras dengan Sang Pencipta, hidup sesuai dengan kehendakNya.



Dari penjelasan di atas, Semakin yakin kita bahwa "discovering ability" yang dilakukan orangtua pada anak menjadi hal penting yang harus kita lakukan dalam membersamai anak-anak. Karena hal tersebut tidak hanya berpengaruh dalam peran hidup anak secara individu saja, melainkan sangat berpengaruh terhadap perubahan peradaban umat manusia di saat anak-anak kita aqil baligh dan menjalankan peran kekhalifahannya  di muka bumi ini.




_Salam Ibu Profesional_



/Tim Fasilitator Bunda Sayang/


πŸ“š *Sumber Bacaan* :

_Howard Gardner, Multiple Intellegences, ISBN : 9789791208642, 2006_


_Septi Peni Wulandani,  Pola Pendidikan di Padepokan Margosari, makalah ilmiah, 2017_
🍯 *Cemilan Rabu* 🍯


*Hebat Belum Tentu Fitrah Bakat*



πŸ’πŸ» Kita semua percaya bahwa keistimewaan seseorang adalah apabila mereka mampu melakukan sesuatu dengan hebat.

πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦Lalu bagaimana dengan anak-anak kita?
Hati-hati jika anak kita terlihat hebat dalam sebuah bidang atau peran,sesungguhnya itu belum tentu keistimewaan atau kekuatan dirinya.


πŸ‘ΌπŸ»πŸ‘ΌπŸ»Ciri anak yang melakukan aktivitas dengan penuh bahagia:
❤ Aktifitas itu dinanti-nanti kedatangannya,ditunggu-tunggu dengan suka cita dan tidak sabar.
❤Ketika tiba waktunya maka aktitas itu dijalaninya dengan penuh semangat dan kegembiraan seolah jamberhenti bergerak dan dia tenggelam dalamkeasyikannya.
❤ketika berakhir,maka mereka tidak mengatakan "Ahhh...akhirnya selesai juga..." tetapi tergambar di wajahnya kepuasan dan kebahagiaan yang luar biasa.


πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦Tugas orang tua adalah:

πŸ’πŸ»‍♂Fasilitasi anak-anak kita dengan beragam aktivitas, pilihlah 3 atau 4 saja yang terbaik lakukanlah hanya dua kali dalam sepekan, lengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan pendukung maka fitrah bakat ini akan tumbuh subur.

πŸ’πŸ»‍♂Ketika anak kita mengalaminya catat saat itu juga.

πŸ’πŸ»‍♂Hebat belum tentu cukup tetapi fitrah bakat harus memenuhi empat hal yaitu _*Easy,Enjoy,Excellent, Earn*_




Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Kelas Bunda Sayang/


πŸ“šSumber Bacaan:

Fitrah Based Education, 2016, Harry Santosa
 *Tantangan 10 Hari*
*Level 7*

Periode 17 Agustus - 2 September 2017

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
*_SEMUA ANAK ADALAH BINTANG_*
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Semua orangtua setuju bahwa anak-anak didesain dengan membawa keunikan tersendiri. Namun seiring berjalannya waktu kadang keyakinan orangtua atas kemampuan anaknya terdistraksi oleh lingkungan sekitar.

Yuk, sama-sama belajar menjadi orangtua yang istimewa dan menjadikan  rumah tempat anak-anak menjadi bintang.
Asah kemampuan menjelajah potensi anak-anak. Jelajahi 4 area kehidupannya:
🌟 Ranah hubungan intra personal (konsep diri)
🌟 Ranah hubungan inter personal (hubungan sesama)
🌟 Ranah hubungan dengan change factor (melek perubahan)
🌟 Ranah hubungan dengan Tuhan-nya (melek spiritual)

πŸ‘ͺ Bagi anda yang sudah menikah dan mempunyai anak
πŸ“Œ Amati aktivitas anak yang membuat matanya berbinar-binar dalam kehidupan sehari-hari.
πŸ“Œ Temukan dan catat kekuatan anak-anak dalam aktivitas tersebut.
 πŸ“ŒAjak ananda membuat proyek terkait kegiatan yang membuatnya berbinar.

πŸ‘« Bagi anda yang sudah menikah dan belum mempunyai anak
πŸ“Œ Catat aktivitas yang membuat anda dan pasangan anda berbinar binar
πŸ“Œ Ceritakan proses menemukan aktivitas tersebut serta proyek apa saja yang telah dan akan anda lakukan untuk mengasah aktivitas tersebut.
πŸ“ŒTemukan & catat kekuatan anda dan pasangan dalam aktivitas tersebut.

πŸ‘©‍πŸ’Ό Bagi anda yang belum menikah
πŸ“ŒCatat aktivitas yang membuat anda berbinar binar
πŸ“Œ Ceritakan proses menemukan aktivitas tersebut serta proyek apa saja yang telah dan akan anda lakukan untuk mengasah aktivitas tersebut.
πŸ“ŒTemukan dan catat kekuatan anda dalam setiap aktivitas tersebut.
πŸ“ŒTulislah rencana project selanjutnya

πŸ’» Bagi anda yang menggunakan blog gunakan label:
✨ Semua anak adalah bintang
✨ IIP
✨ Bunda sayang

πŸ“‹ Gunakan hashtag
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Link pengumpulan T10 game level 7: https://goo.gl/forms/3EsMcS65oV0iJv7H3

Link respons
 http://bit.ly/2i8wKcQ