-->

Senin, 28 Mei 2012

Taman Lalu Lintas

Akhirnya jadi juga kita ke Taman Lalu Lintas, secara baru kemarin ke sana nyempetin mumpung lagi di Bandung, padahal kan orang Bandung hehehe.............

Zidan juga senang diajakin ke sana setelah sarapan pagi kita jalan ke sana lumayan dekat dari hotel tempat nginap ke Jl Belitung, ayah workshop, ibu ama Zidan biasa jalan-jalan dulu memanfaatkan waktu ceritanya.

Minggu, 27 Mei 2012

Mimpi

Tidak biasanya tidur mimpi berkelanjutan dan lama, rasanya kaya beneran aja kejadian itu, padahal aku berusaha untuk melupakannya dari ingatan, apa yang akan terjadi ya? mudah2an aku bisa memaafkan nya, meski hati ini sakit kalo mengingatnya.

Empat Alasan Mengapa Ibu Pekerja Tetap Diberikan ASI

Sumber: di sini

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Air Susu Ibu (ASI) menjadi makanan terbaik bagi bayi, karena itu jangan abaikan hal ini. Pun kepada mereka ibu pekerja, tetap berikan ASI ya.
Dokter spesialis anak, dr. Ariani Dewi Widodo, SpA mengatakan minimal ada empat alasan mengapa seorang  ibu yang bekerja tapi masih memberikan ASi untuk si kecil.

Pertama, memberikan bayi manfaat fisik dari menyusui ASI, yaitu lebih sedikit penyakit dan mengurangi resiko alergi.

Kedua, Mengurangi rasa bersalah mama karena meninggalkan bayinya sepanjang hari, mereka tahu bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang penting bagi bayinya sementara mereka berada jauh dari sang bayi.

Ketiga, mengalami kontak yang dekat. Saat mempersiapkan ASI atau menyusui, mama mempunyai kesempatan untuk mengalami kontak yang dekat dengan bayinya.

Terakhir, manfaat emosional. Para ibu yang memutuskan untuk tetap menyusui sekalipun telah kembali bekerja dapat menikmati manfaat emosional dari menyusui dalam waktu yang lebih lama.  agustina
Selain itu, ASI penting memiliki imunoglubin yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh pada bayi, juga dapat meningkatkan IQ atawa tingkat kecerdasan anak kelak. Sebaiknya berikan bayi ASI eksklusif selama 6 bulan, jika Anda mampu memberikan hingga 24 bulan, itu jauh lebih baik.
Anda dapat memberikan anak makanan pendamping ASI (MPASI) setelah enam bulan. Pertama kenalkan MPASI yang berupa sayur atau buah satu persatu. Jangan campurkan banyak bahan dalam satu wadah. Makanan yang fresh atau dimasak lebih baik dari pada makanan instan. Karena makan bukan masalah berat badan, tetapi melatih gigi dan mulut, serta belajar mengunyah.

Rabu, 16 Mei 2012

Dasar Orang Usil

Orang hanya melihat dari covernya, belum mengetahui aja sudah berani menyimpulkan dan menertawakan, seolah dirinyalah yg paling benar, tanpa memperhatikan perasaan orang lain,
karena jarak dan waktu yg terbatas aku tidak bisa berbakti buat ortu yg lagi sakit dgn maksimal, tp aku tdk pernah sedikitpun menelantarkannya, tapi orang hanya menjudge dr covernya saja, pengen rasanya bersorak
" hai itu semua dari siapa?" tp tak apalah, Allah maha tau apa yg telah aku lakukan, tdk perlu harus diliat oleh orang lain

Kamis, 10 Mei 2012

Singapore


 

 

 

 
 
 
 

Sabtu, 05 Mei 2012

Lomba Balita Sehat

Tadi pagi kita keluar rumah pukul 9.00 WIB untuk pergi ke acara Lomba Balita Sehat, Zidan uring-uringan mulu gak tau maunya apa, ketika aku masih sibuk menyiapkan perlengkapan yang kurang, Zidan dan ayah udah di mobil duluan entah ada angin apa mewek mulu aku harus cepet naik ke mobil, aku dah masuk mobil pun tetep aja masih nangis hingga ke luar gerbang jalan tetep nangis yang biasanya liat gedung Bank BT** Zidan langsung minta berdiri dan tunjuk2, ini malah meronta2 terus, akupun dibawa senewen.

Di Pos Yandu tempat lombapun masih tetep nangis aja, alhasil kita cuman ikut ditimbang badan saja, yang lainnya gak jadi dilanjutkan sampai ambil bingkisannya aja gak keambil keburu nangis kejer, kita muter2 dulu ampe Zidan tertidur.

Karena hari ini banyak tujuan yang harus beres ya sudah kita langsung jalan ke Lippo Karawaci untuk mencari perlengkapan yang belum ada untuk persiapan tar selasa ke Singapur.

Sampai parkiran Zidan bangun, masih anteng, moodnya masih bagus......kita langsung cari busana hamil buat aku ama sandal buat ayah, yah belum juga lama zidan dah mewek lagi kejer, duh anakku seminggu ini sensi terus, perasaan tiap hari gak ada yang salah ngasuh Zidan, aku sempet ngomel ama suami gara2 si BIBI tiap pagi bawa Zidan jalan2 jadi aja udahnya suka uring2an, suami cuman jawab, "anakkan sudah tau dan bisa merasakan mana yang enak"? duh kok jawabnya gitu ya, padahal akukan pengen juga tiap hari itu Zidan hanya untukku ada hannya padaku nempelnya, paling tidak ama ayah ibunya deh, ini malah..........yah nasib semenjak aku hamil lagi semuanya banyak yang ngebantu ngehandle, aku gak mau kalo akhirnya seperti ini meski semuanya itu buat kebaikanku, tapi aku ngerasa tersisihkan, dulu waktu hamil Zidanpun aku ngelakuin semuanya sendiri ampe seminggu Zidan mau lahir.

Ya intinya hari ini acara kita cuman belanja dan belanja semua perlengkapan buat persiapan............karena si ayah dah bilang sekarang aja ya semuanya harus beres, besok ayah mau ikut kumpul ama club mobil, aku berharap sih ayah gak jadi pergi hehehe..... jadi kita bisa jalan2 lagi, ngarep wew...

Ashar kita dah pulang ke rumah, Zidan langsung minta dibukain mainannya yang baru dibeli, ayah masih sibuk di depan, aku ya sibuk ngurusin si bocah, ayah datang bilang "bu laper, ayah minta makan!", jam 4 sore aku keinget sms temen katanya nengok suaminya guru ngaji yg jatuh, karena kelamaan nungguin aku mereka dah pada pergi, aku tlp gak diangkat oleh temen2ku, hingga akhirnya ada balasan sms dari temen, katanya sudah kerumah temen ngaji yg ngadain sunatan anaknya, ya sudah berhubung Zidan nangis terus aku bawa masuk ke rumah dinenenin malah bobo, mungkin tadi tidurnya belum pules di jalan.

Jumat, 04 Mei 2012

7 PENYAKIT KRONIS ORANG TUA YG HARUS SEGERA DI SEMBUHKAN.

Sumber: di sini

1. Menyalahkan anak
Siapa yg percaya dengan Tuhan? Siapa yg percaya bahwa Tuhan Maha Sempurna? Siapa yg percaya bahwa Yang Maha Sempurna menciptakan sesuatu yg bermasalah..?

Jika anda percaya bahwa Tuhan Yang Maha Sempurna menciptakan anak yg bermasalah maka teruslah menyalahkan anak.

Itulah mengapa saya sering membuat pertanyaan pada para orang tua dan guru;
Sebenarnya anak yg tidak bisa di didik atau kita yg tidak bisa mendidik...?
Apakah anak yg gagal belajar atau kita yg telah gagal mengajar...?

2. Menyalahkan diri sendiri
Siapa yg yakin kita terlahir tidak sempurna ? siapa yg yakin kita tidak bisa menjadi lebih baik..? Siapa yg yakin kita adalah orang yg gagal..? Maka teruslah menyalahkan diri sendiri tanpa ada solusi.

Padahal dulu waktu kecil kita adalah mahluk yg pantang menyerah, terus berusaha untuk menjadi lebih baik, dan selalu bangkit dari ke gagalan. Itulah mengapa setiap anak itu bisa berjalan...meskipun mereka terlahir hanya bisa terlentang, tapi tak satupun anak bayi setelah besar hanya bisa terlentang saja, melainkan bisa berjalan, berlari, melompat dan hampir apapun dilakukannya.

Jadi ketimbang terus menyalahkan diri sendiri, lebih baik mulai hari ini kita belajar dan terus mencari solusi dari setiap permasalah anak yg kita hadapi. Setiap ada usaha pasti ada jalan. Itu yg dulu saya alami sebelum menjadi seorang praktisi yg setiap hari berkecimpung dengan anak-anak.

3. Tidak Punya Cita-cita dan Tujuan Hidup
Sejak kecil anak terlahir dengan penuh keinginan, mimpi dan imaginasi yg luar biasa... pada saat kita kanak2 begitu banyak yg dia inginkan....saking banyaknya kita sebagai orang tua sering bingung kok banyak bener ya maunya. Namun sayangnya semakin tinggi kita bersekolah semua ke inginan itu semakin terlupakan oleh banyaknya PELAJARAN SEKOLAH, PR yg bertumpuk, test dan ujian2. Sehingga pada saat kita jadi orang tua dan berkelurga kita sudah tidak ingat lagi dan tidak lagi punya Tujuan Hidup serta cita-cita keluarga yg jelas.

Jika kita sebagai orang tua tidak lagi punya cita-cita dan Visi keluarga, sulit rasanya melahirkan anak2 yg punya Visi dan Cita-cita yg luar biasa. Melainkan hanya cita-cita sejuta umat. Yakni cita2 yg selalu di ucapkan setiap anak Indonesia jika di tanya ”Kalo besar kamu mau jadi apa sayang..?” Anda tahu pastikan apa jawabannya.

4. Ingin segalanya serba tersedia dan serba gratis
Pernahkah anda suatu malam berdoa meminta di berikan Rezeki financial dari Tuhan. Lalu suatu ketika tanpa usaha tiba2 jatuh dari langit sekarung uang di atas rumahnya...? Tidak ada apapun kita peroleh tanpa melalui usaha, sekecil apapun itu.

Banyak orang tua saat ini yang enggan sekali berusaha, jika di tawarkan untuk ikut berseminar sejuta alasan akan keluar, mulai dari mahal lah, jauh lah, tidak bermutu lah... tidak sempat lah..., kemudian di tawarkan untuk membaca buku, selalu muncul pertanyaan dimana ya bisa di dapatkan..? padahal jelas buku itu tentu saja adanya di toko buku, jika tidak ada di toko buku konvensional, ya temukan di toko buku on line...tapi banyak orang tua yg bertanya sebelum berusaha mencari, temukan via google dsb... banyak jalan menemukan apapun jika kita mau berusaha.

5. Mengabaikan hal-hal kecil
Ah... namanya juga anak2 itu biasa...., itu ucapan orang tua suatu ketika yg anaknya memukul anak lain di sekolah. Ah namanya juga anak laki2 biasa nanti juga akur lagi... itu yg terjadi ketika kakak dan adik bertengkar hebat di rumah.

Ketika anaknya mulai besar maka mulailah yg di lawan secara fisik adalah orang tuanya sendiri.... dan barulah pada saat itu mulai terkaget2 dan terpancing emosi.

Ya...tentu saja wajar karena sejak kecil anaknya di didik seperti itu, itulah buah dari mengabaikan hal-hal kecil dalam keseharian.

6. Suka membanding-bandingkan, Merasa paling benar dan suka memaksa anak....

Suatu hari ada seorang ibu membawa anaknya yang kira-kira berusia 4 tahun untuk menghadiri sebuah pesta ulang tahun temannya; pestanya berlangsung sangat meriah; namun si orang ibu ini terus mengkomplain anaknya yang katanya tidak berani tampil dan pemalu.

Setiap diadakan perlombaan selalu ia mendorong-dorong anaknya untuk ikutan; namun sianak tetap saja enggan untuk ikut. Kalapun terpaksa ikut anak ini kerap kali selalu kalah atau berada pada urutan terakhir dari perlombaan.

Si ibu yang penuh ambisi ini sepertinya merasa kecewa dengan tingkah laku anaknya yang demikian. Lalu dia menceritakan betapa hebatnya ia waktu masih seusia anaknya dulu. Ia bercerita bahwa dulu dirinya selalu berani mengikuti lomba; ia juga selalu menang dalam setiap perlombaan. Dia terus saja bercerita; dan terus membandingkan kehebatan dirinya dengan anaknya.

Sampai akhirnya pestapun usai; pada saat hendak pulang tiba-tiba si tuan rumah menghampirinya….Hallo sayang.... terima kasih ya telah hadir diacara kami.... oh iya.... ini sebelum pulang kamu boleh ambil permen ini ayo silahkan ambil; ambilah dengan kedua tanganmu agar kamu dapat banyak. Namun si anak diam saja sambil menatap pemen itu. Si orang tua mulai gusar dan meminta anaknya untuk mengambil permen dengan kedua tangannya; namun kembali si anak tetap diam sambil menatap permen-permen itu. Sampai akhirnya si tuan rumah mengambilkan permen itu dengan tangannya sendiri.

Sesampainya dirumah siorang tua kecewa dan mengeluh sambil mengomel; dia berkata begini; Dasar kamu ini ya...., Cuma diminta ambil permen saja kok ya tidak berani; mau jadi apa kamu nanti; namun diluar dugaannya anaknya tiba-tiba menjawab; aku bukan tidak berani mengambil mami tapi aku ingin mendapatkan permannya lebih banyak; tangankukan kecil sedangkan tangan Tante tadikan jauh lebih besar; jadi aku tunggu saja biar dia yang mengambilkan untukku.

Begitulah kita para orang tua sering kali menghakimi anak kita dengan asumsi dan presepsi-presepsi kita yang sering kali sangat dangkal, padahal dibalik semua prilaku anak kita sering kali terdapat alasan yang luar biasa hebat dan kritisnya yang terkadang membuat kita berdecak kagum; Kok bisa ya anak sekecil ini berpikir sekritis itu......

Kita semua adalah orang tua yg tidak pernah sekolah jadi orang tua, jadi janganlah merasa paling benar sendiri, dan marilah kita belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik.


7. Merasa paling sukses dan sukses adalah versi dirinya
Coba ingat2 apakah kunci pintu kita zaman dulu bisa untuk membuka pintu dengan kunci zaman sekarang. Coba ada perhatikan apakah kunci pintu belakang bisa untuk membuka pintu depan anda. Dan apakah kunci kamar anda bisa membuka pintu kamar anak anda...

Setiap pintu dan kamar punya kuncinya sendiri, setiap anak punya definisi suksesnya sendiri, punya profesi suksesnya sendiri dan punya cara yg berbeda untuk meraih kesukseannya.

Contoh konkret sudah banyak yg bisa kita lihat langsung seperti seorang Dokter yg lebih suka menjadi pemain sinetron, Seorang Dokter yg lebih suka menjadi musisi, Seorang ekonom yg lebih memilih jalur seni dan mendapat karpet merah di berbagai negera dari jalur seni yg di pilihnya. Mengapa semua ini bisa terjadi...? jika di telusuri semuanya di sebabkan karena mereka dulu memilih jalur karena di paksa oleh orang tuanya dengan konsep sukses menurut orang tuanya.

Jika ada di antara kita yg saat ini tidak bahagia dengan profesi yg kita geluti karena memenuhi keinginan orang tua dengan konsep sukses orang tua kita. Akankah kita mengulangi cara yg sama pada anak-anak kita tercinta...?
Mari kita renungkan....

5 Hal yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Kepada Anak

Oleh Charlene Prince Birkeland
Sumber: di sini
 
Bukan rahasia lagi, orangtua harus memperhatikan cara mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Apa yang kita katakan — dan cara kita mengatakannya — adalah masalah penting. Cara komunikasi orangtua akan memberi dampak pada hubungan orangtua-anak dalam jangka panjang.
Kalimat sederhana yang keluar dari mulut orangtua saat sedang frustrasi dapat berdampak besar.

"Kata-kata bisa menyakitkan dan tidak bisa ditarik ulang, jadi berhati-hatilah," ujar Debbie Pincus, seorang terapis, pembimbing orangtua dan penulis "The Calm Parent: AM & PM".

"Kita manusia. Kehidupan kita gila-gilaan dan kadang kita tidak memberikan waktu beristirahat dan berpikir kepada diri sendiri," ujar Pincus. “Hanya berhati-hatilah dan bertanggung jawab, dengan siapa pun kita berbicara.”
Berikut ini lima hal yang tidak boleh diucapkan orangtua kepada anak mereka.


"Aku tidak peduli."
Anak kecil senang bercerita tentang segala sesuatu. Tentang pembicaraan mereka dengan teman-temannya, bentuk awan yang mereka rasa mirip dengan ular laut, alasan mereka menekan seluruh isi pasta gigi ke dalam bak mandi.

Tetapi terkadang orangtua tidak ingin mendengarkan mereka. Jangan pernah mengatakan Anda tidak peduli dengan cerita mereka. Itu akan membuat anak-anak merasa tidak penting dan menghilangkan rasa percaya.

SARAN: Beritahulah anak Anda bahwa masalah itu bisa dibahas di lain waktu, ketika Anda dapat fokus pada pembicaraan sang anak. Tetapi jangan ingkar janji. Jangan lupa membahas.

“Kamu kan sudah besar!"
Putri Anda berusia 7 tahun tapi masih bertingkah selayaknya anak umur 3. Jangan pernah menyalahkan tingkahnya sembari mengatakan “Kamu kan sudah besar!” Ini akan membuat anak-anak merasa dikritik padahal mereka bisa saja sedang punya masalah dan butuh bantuan untuk menyelesaikannya.
SARAN: “Ketika Anda hendak bereaksi, ambillah jeda waktu sebentar,” kata Pincus. Pikirkan matang-matang dampak perkataan Anda, jadi bukan asal reaksi spontan. Jeda membantu menurunkan adrenalin sehingga otak bisa berpikir tanpa emosi.

"Minta maaf!"
Anak Anda merebut mainan temannya dan membuatnya menangis. Anda langsung memerintahkan sang anak untuk meminta maaf atas tindakannya. Anda memang bermaksud mulia, tetapi memaksa anak untuk meminta maaf tidak mengajari mereka kemampuan sosial, kata Bill Corbett, penulis buku dan pendidik.
Anak kecil tidak dapat langsung mengerti kenapa mereka harus meminta maaf. Bila selalu disuruh, mereka bisa saja makin lambat memahami alasan meminta maaf bila telah melakukan tindakan buruk
SARAN: Minta maaflah kepada anak kecil yang dibuat menangis oleh anak Anda, sehingga pada saat bersamaan Anda memberi dia contoh bagus kelakuan yang ingin ditanamkan.

"Masak nggak bisa juga?"
Anda mengajari anak menangkap bola lima kali berturut-turut, dan dia belum mahir juga. Atau, ketika belajar soal matematika, dia tak kunjug paham. Anda pun langsung bertanya “Masak nggak bisa juga?” Komentar ini akan menjatuhkan mental mereka.
Sebab, sebagaimana dikatakan pakar pembelajaran Jill Laurean, anak-anak akan menangkap pertanyaan itu dengan berbeda. Mereka akan mengira Anda bertanya “Kenapa nggak bisa juga? Apa yang salah dengan kamu sehingga nggak bisa?”
SARAN: Ambil waktu istirahat. Jika Anda sudah tidak tahu cara lain mengajari anak mengenai sesuatu, berhentilah. Lanjutkan pelajaran ketika Anda sudah siap untuk mencobanya lagi, mungkin setelah mencari pendekatan lain untuk mengajar apa pun yang sedang dipelajari anakmu.

"Ditinggal ya!"
Anak Anda menolak meninggalkan toko mainan atau taman, sementara Anda telat janjian. Jadi Anda memberikan ultimatum untuk menakut-nakuti dia: "Ditinggal ya!" Untuk anak yang masih kecil, ketakutan ditinggalkan orangtua adalah sesuatu yang sangat nyata. Tapi apa yang terjadi saat ancaman tidak berhasil? Anak dengan cepat belajar kalau ayah atau ibu memberikan ancaman kosong.

SARAN: Jangan bilang kepada anak bahwa Anda akan meninggalkan mereka. Sebaiknya, bikin rencana perjalanan (dari toko mainan ke tempat selanjutnya) sebelum berangkat dari rumah.

Rabu, 02 Mei 2012

Bermain di Sore Hari

Setelah mandi sore, makan, main di luar rumah kebetulan saja ada odong-odong lewat rumah, naik deh Zidan dengan gembiranya.....


Dah beres main odong-odong anak-anak pada berlarian di lapangan mengejar bola termasuk Zidan. Baru beberapa menit main kakek datang ngajakin Zidan jalan-jalan lagi ke taman. Kalo sudah liat kakek, Zidan langsung aja pengen ikut karena tau akan dibawa ke mana....

Setengah jam telah berlalu, cuaca mendung banget, takut keburu hujan cepet-cepet ambil payung buat jemput, baru buka pintu sudah ada yang Assalamualaikum.............kakek nganterin Zidan sembari membawa bola kesenangan Zidan.

Biasanya sore hari setelah jalan-jalan di luar rumah Zidan suka minta dinyalakan TV, kali ini aku alihkan untuk bermain di dalam rumah, kebetulan ada paket dari temen baru datang yang isinya kesukaan Zidan Sale Pisang, langsung aja dia minta dibukain isinya dan langsung Nyam...nyam....

Setelah beres makan, main aneka puzzle dan lainnya yang ada di tempat main Zidan