-->

Minggu, 30 Desember 2012

KAKAK CEMBURU BEREBUT KASIH SAYANG DENGAN ADIK ??

Sumber: Komunitas Ayah Edy

TANYA:

Hallo ayah namaku Prita Yulia, ih seneng banget deh kemarin bisa lihat ayah di Metro tv sama si Coky pas hari anak, bagus banget ulasannya, sayangnya cuma ada sekali-sekali aja, moga-moga ayah juga punya program tv tetap seperti di MB.
...
Begini lho ayah aku mo tanya aku kan punya 2 orang anak nih, yang satu 2 th lebih dikit dan satunya lagi baru 8 bulan. Masalahnya kakaknya sering iri kalo aku lagi ngurus adiknya, nah seremnya kadang-kadang kalo aku lengah dikit, adiknya suka di dudukin dan kadang di cubit, di jewer atau apalah pokoknya disakiti gitulah.

Nah gimana ya ayah biar kakaknya bisa sayang sama adiknya..? Please...10x tolong cepetan di jawab ya ayah, urgent nich, aku sress bgt karena kejadiannya hampir setiap hari. thanks berat dan sukses selalu untuk ayah.

Bu Prita yang baik,

Memiliki anak dengan jarak yang berdekatan memang memiliki sisi positif dan negatif, sisi negatifnya adalah tentunya ibu akan mengalokasikan waktu dan tenaga jauh lebih besar karena mereka berdua masih membutuhkan pola asuh dan kebutuhan yang hampir mirip, namun sisi positifnya adalah manakala kita berhasil mendidik mereka berdua dengan tepat maka mereka akan sangat cepat sekali dalam proses pembelajaran, karena satu sama lain akan saling menstimulasi, saling mencontoh dan mencontohkan.

Dengan jarak lahir yang berdekatan maka mereka akan memiliki teman bermain sebaya sehingga nanti saat mereka sudah sama-sama balita, ibu bisa memiliki waktu lebih untuk mengurusi kebutuhan ibu sendiri dan rumah tangga lainnya.

Namun sebaliknya jika pola asuh kita kurang tepat maka mereka akan saling cemburu dan berebut untuk mendapatkan perhatian orang tuanya dan hal ini akan menyita waktu juga emosi ibu dan anak ibu hampir setiap hari.

Untuk itu mari coba renungkan sejenak agar kita bisa membaca apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada si kakak dengan prilakunya yang mengganggu adiknya tersebut.

Sebelum kehadiran adiknya, kira-kira 8 bulan yang lalu atau tepatnya pada saat usia si kakak 14 bulan, selama hampir 2 tahun sejak masa kelahirannya, si kakak mendapat perhatian penuh dari ibu, sementara pada usianya yang sesungguhnya masih batita dan masih membutuhkan perhatian itu, si kakak mulai terganggu dengan proses awal-awal kehamilan ibu (masa ngidam) hingga menjelang proses persalinan. Namun semua gangguan itu masih dapat di toleransi oleh si kakak.

Sebenarnya pada saat usia si kakak masih batita rasa ingin diperhatikan dan memiliki orang tuanya secara utuh masih sangat besar sekali oleh karena itu pada saat kelahiran adiknya si kakak merasa kehilangan hampir semua yang ia miliki, baik perhatian, kasih sayang dsb, bahkan tak jarang ia melihat ibu tidak lagi ramah dan sering tersenyum seperti dulu lagi. Dan bahkan yang membuatnya sangat kecewa ibu kini mulai sering memarahi dan berlaku kasar padanya karena ibu menganggap bahwa ia mengganggu sementara si kakak belum memiliki kemampuan verbal untuk mengungkapkan perasaannya.

Logika dasar sang kakak cepat sekali menangkap bahwa akar masalahnya adalah adiknya yang baru di lahirkan. Nah sejak itulah secara alami mulailah timbul keinginan untuk melampiaskan perasaan kesalnya pada orang tuanya namun karena tidak berhasil maka akhirnya ia menimpakan semua kesalahan pada adiknya yang tidak berdaya.

Lalu bagaimana agar hal ini tidak terjadi lagi ? Ya... persis kita harus memenuhi yang menjadi kebutuhan si Kakak yakni perhatian dan rasa kasih sayang. Caranya bagaimana.?

1. Rumusnya adalah Libatkan si kakak pada saat ibu mengurusi adiknya, pada saat ibu ingin membantu si kecil maka yang jauh lebih ibu perhatikan adalah si kakak.Ajaklah kakak untuk terlibat membantu ibu untuk menyiapkan kebutuhan adiknya mulai dari popok, bedak dsb. Minta si kakak untuk mengambilkannya dengan penuh suara lembuh dan kasih sayang.

2. Puji dan peluklah si kakak jika dia bisa melakukannya dengan benar, katakan kakak anak mama yang hebat dan luar biasa mama sayang sekali sama kakak.

3. Ajak si kakak membantu pekerjaan ringan untuk adiknya seperti menaburkan bedak, mengelus bedak dengan tangannya pelan-pelan, intinya adalah terus libatkan kakaknya dan beri perhatian, pujian, pelukan pada saat si kakak melakukannya dengan benar.

4. Perlihatkan sikap tidak suka kita pada si kakak jika dia mengganggu, lalu ajaklah ia untuk membantu adiknya dengan mencontohkannya dan mengajak kakaknya mempraktekannya dengan bahasa yang lemah lembut.

5. Jangan khawatir jika pada awalnya sang kakak menolak, tidak mau terlibat, jangan dimarahi, tetap gunakan suara lembut karena ia masih memiliki memori yang negatif terhadap ibu sejak kelahiran adiknya, si kakak perlu waktu untuk bisa berubah. Berilah kesempatan untuk berubah.

Ibu Prita yang baik, percayalah jika ibu bersabar dan terus berusaha pasti berhasil, karena kami telah mempraktekan pada anak kami yang kebetulan juga mengalami kasus yang sama, dan hasilnya sungguh membahagiakan sekali. Selamat mencoba.

Artikel Ayah Edy di Majalah Mother & Baby 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar