-->

Rabu, 19 April 2017

PERTANYAAN SEPUTAR MATERI “MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, MENDAMPINGI DENGAN BENAR”


1. Natalia
Tanya :
* Bagaimana bila anak memiliki ciri2 gabungan dr 2 tipe kecerdasan? Apakah krn msh kecil (usia 4 th) belum kelihatan tipenya atau memang ada yg tipenya kombinasi (tdk ada yg dominan) ?
* Sejak usia brp anak bisa kita lihat tipe kecerdasannya?
Trmksh atas kesempatannya...
Jawab :
Saya komfirmasi dulu ya mba Intan tipe kecerdasan yg mau Intan maksud, karena yg kita bahas saat ini gaya belajar, khususnya modalitas visual, auditori dan kinestetik, apa yg mba Intan maksud adalah ttg hal ini.
Karena kalau membaca frase tipe kecerdasan saya terbayang ke lain yaitu ke mutiple intelligence Howard Gardner.
Jika tentang gaya belajar, saat belajar kita dan anak kita menggunakan gabungan ketiga modalitas di atas namun memang ada yang lebih dominan diantara ketiganya
Kita harus tuntas mengenali gaya belajar kita juga sebelum mengenali gaya belajar mereka
Penjelasan Bu Septi tentang faktor yang mempengaruhi gaya belajar :
Sebenarnya, gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya. Ada anak yang memang memiliki fisik kuat dan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam dirinya.
Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal, maka umumnya indra lain akan menggantikannya.
Jika penglihatan seorang anak kurang berfungsi, maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian. Contohnya, para penyandang tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam.
Selain itu, pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang. Maksudnya, gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melakukan stimulasi terhadap masing-masing indra anaknya. Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng, boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya. Ia juga bisa cepat mencerna ucapan sang pendongeng. Akibatnya, anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya.
Sementara anak seorang pelukis yang mayoritas waktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual.
Untuk umur berapa bisa mulai diamati, sedini mungkin menurut saya lebih baik, mungkin lebih jelas sejak bisa berkomunikasi dan bereksplorasi
2. Destha
Tanya :
mba aku jd pengen nanya hihi... Itu yg dtabel kn ada 'membaca dg suara keras' apa untuk yg sudah bs membaca saja?
Soalnya anak Sy blm bisa baca, tapi suka 'pura2' baca dgn suara keras (mengamati gambar d buku) n tahu ceritanya meski gk tepat bahasanya (pake bahasa sendiri)
Jawab :
iya mbak, untuk mengetahui dia tipe belajar yg seperti apa, kalau 'pura' membaca kan belum bisa diketahui tipe belajarnya
jawaban bu Septi untuk pertanyaan sejenis sebagai berikut :
Gaya belajar anak-anak itu akan mudah kita kenali ketika seluruh panca indra sudah berfungsi secara optimal. Kalau masih di bawah 2 tahun diperkaya dulu dg berbagai eksplorasi stimulus. Kalau terlalu kecil kita belum bisa mendeteksi gaya belajar anak. Ketika anak sudah banyak berinteraksi dan eksplorasi maka akan lebih mudah kita mengenali gaya belajarnya.
Tugas kita kalau memiliki anak yang masih di bawah 2 th, tulis saja pengamatannya terlebih dahulu dengan respon stimulus yg kita perlukan
3. Inten
Tanya :
Mba, kalo teaching styles dan working styles itu seperti apa? Apakah kombinasi dari modalitas belajar antara pengajar dan murid?
Jawab :
Saya coba menjawab ya mba, tentunya hubungan belajar mengajar antara guru/ortu dan murid/anak memang unik dan saling mempengaruhi.
Saya tadi mencoba memahaminya seperti ini, gaya mengajar kita adalah suatu pembawaan yg dipengaruhi faktor2 dalam diri kita seperti pengalaman belajar, lingkungan, karakter, dan mungkin banyak hal lainnya.
Lalu ketika kita dan gaya mengajar kita bertemu dengan anak/murid kita, yang juga membawa modalitas, gaya belajar dan karakteristik mereka sendiri, belum tentu langsung cocok, kita harus berusaha dulu mengenali gaya belajar mereka sehingga kita bisa menemukan pendekatan gaya mengajar yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar anak/murid kita ini.
Kembali ke rumus ini 😁 *Apabila anak tidak bisa belajar dengan cara/gaya kita mengajar, maka kita harus belajar mengajar dengan cara mereka BISA belajar*
Saat kita sudah memahami Learning styles anak dan teaching styles kita lalu menemukan cara mengajar kita yang membuat mereka bisa belajar itulah working styles antara kita dengan murid dan anak kita, jadi ingat iklan2 yg qoute nya it works..Hehe, ya seperti sudah tepat guna dan ketemu cara mencapai tujuan belajar bersama
Silahkan teman2 yg lain jika ada tambahan teori dan masukan, karena ilmu ttg belajar ini luasss sekali
sharing mbak Nani
Mengenai learning styles dan teaching styles.. Supaya apa yg disampaikan dipahami dg baik oleh siswa, tentunya teacher hrs memfasilitasi kebutuhan siswanya yg beraneka ragam dg cara mengajarkan 1 materi dg mengkolaborasikan VAK.
Misalnya 1 materi disampaikan dg lagu, gambar dan percobaan/praktik
4. Wulan
Tanya :
Klo anak 1,5th bagaimana ya, kalau saya bacakan buku anak saya langsung ngerebut terus liat2 sebentar lalu dilempar. Di kasih gambar cerita pakai tab juga langsung dimatikan tabnya. Nonton tv pun ga tertarik pernah saya tes kasih nonton kartun, eh malah ditinggal
Jawab :
Iya mba Wulan, seperti jawaban Bu Septi yang dikutip mba Dyah tadi, di bawah 2 tahun tugas kita memperkaya berbagai eksplorasi dan stimulus, gaya belajarnya belum bisa kita deteksi, tapi kita terus mengamati dan menuliskan respon stimulus mereka.
Sharing mbak Anggita
Stimulasi kecerdasan bahasa bisa dimulai sejak bayi sebetulnya. Dari sesimpel story telling
Lalu untuk pengenalan abjad bisa pakai metode montessori
Dengan mengaktifkan indera peraba, penglihatan, dan pendengaran
Ada yang udah pernah nonton film Like Star on Earth?
Disitu diperlihatkan ringkasan stimulasi untuk membaca dengan metode montessori.
5. Pipit
Tanya :
Mb aku mau tanya, klo anak saya umur 4th belum bisa baca cara nya masih hampir sama kah dengan anak usia 2thn
Jawab :
Mba gapapa kalau usia 4 tahun belum bisa baca, pada milestone perkembangan, anak baru tertarik abjad (mengenal huruf) itu di usia 5 tahun :)
6. Dian
Tanya :
Satria udh saya kasih stimulus mendongeng sejak usia 1 thn, sy liat awal" satria suka kalo kita dongengkan dan beberapa kata udh dia hapal. Tp satria jg suka kalo kita kasih liat videonya sendiri biaa anteng dan pgn di ulang ulang lagi. Apakah satria masuk katagori audio dan visual?
Jawab :
bisa jadi sih mbak, untuk hal yg sama bisa dicobakan cara penyampaian yg bverbeda2, diamati dan catat, nanti akan ketemu pola belajarnya
Coba dengan metode lain mbak, temanya sama tapi penyampaian beda, sy juga masih mencobanya ke putri sy yg 4 th, sepertinya sudah mulai kelihatan polanya
7. .Kurmiyati
Tanya :
Kl yang sudah disekolah kan kayanya bisa didiskusikan juga ini sama guru kelas nya..untuk memantapkan pencarian soal gaya belajar anak2...
#anak saya yg pertama, masuk SD belum bisa baca..karna memang di TK nya tidak di drill calistung..dan baru bisa baca di cawu 2( disekolah pake cawu soalnya bukan semester)
Tapi sudah sangat tertarik dengan membaca..jadi ketika dia sudah bisa baca.sekarang dia bisa baca 3-4 cerita perhari..itu target dia sendiri....
#emaknya kipas2.....💆
Jawab :
Kalau yg ini, contohnya untuk menggosok gigi, sy pakai media buku cerita (visual), sy lihatkan video (visual-auditori), sy dengarkan lagu (auditori), didengarkan lagu dan menari (kinetis), ternyata yg lebih nyangkut dan dia mudah untuk mengingat yg video, dicoba lagi untuk tema yg lain dengan cara yg kurleb sama, sepertinya tipenya auditori visual, dengan cara ini lebih cepat dia mengingatnya, aklau hanya membaca buku masih kurang cepat walaupun dia juga suka membaca buku



Tidak ada komentar:

Posting Komentar