-->

Selasa, 17 Januari 2012

Pedoman untuk Bikin Anak Cerdas

Sumber: detikhealth.com


Anak yang cerdas dipengaruhi oleh lingkungan atau pola pengasuhan yang mendukung si anak untuk selalu berpikir dan bertindak cerdas. Tidak hanya makanan yang bergizi, beberapa cara mudah juga penting dijadikan pedoman untuk perkembangan mental dan fisik anak hingga ia dewasa.

Memang tidak ada resep tunggal untuk membuat anak memiliki nilai IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi. Terlebih saat ini banyak pendidik yang juga selalu menekankan pentingnya Emotional Quotient (EQ) tak hanya IQ sebagai bekal anak untuk jadi pribadi yang matang saat dewasa.

Berikut adalah beberapa cara untuk mencetak anak cerdas seperti dikutip dari thedailybeast.com:

1. Jauhi Anak dari Kebiasaan Nonton TV
Sebanyak 30 persen anak-anak di bawah usia 2 memiliki televisi di kamar tidurnya. Dan 59 persen anak-anak berusia di bawah 2 tahun menonton TV dua jam sehari.

Manfaat menonton TV bagi bayi tidak diketahui, namun TV diketahui merusak keterampilan mental dan menyia-nyiakan waktu untuk perkembangan otak yang seharusnya dihabiskan dengan cara berbicara dengan orang lain.

2. Beri anak Air Susu Ibu (ASI)
Anak berusia enam tahun yang diberi ASI terus menerus ketika bayi, skor tes IQ-nya 5 persen lebih tinggi daripada anak 6 tahun yang tidak mendapat ASI.
Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang diikuti oleh dua kelompok ibu di Belarusia baru dan anak-anaknya.

Hal pertama yang dapat dilakukan seorang Ibu untuk membesarkan anak cerdas adalah dengan cara menyusui. Manusia memiliki persentase lemak lebih besar dibandingkan dengan susu sapi yang dibutuhkan untuk melindungi sel-sel otak.

3. Belajar musik
Anak-anak yang memainkan piano atau alat musik gesek mendapat skor keterampilan verbal 15 persen lebih tinggi daripada anak yang tidak memainkan alat musik.

Penelitian yang menghasilkan pernyataan ini melibatkan siswa dari area musik Boston dan sekolah umum. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun dan beberapa di antaranya pernah belajar musik setidaknya selama tiga tahun

4. Belajar mengendalikan diri atau sabar
Anak-anak yang mampu menunda kepuasan 15 kali lebih lama daripada teman-temannya dan lebih sabar mendapat skor 210 poin lebih tinggi pada SAT (Scholastic Assessment Test).

Anak-anak yang bisa menunggu 15 menit sebelum makan kue pertama mencetak 210 poin lebih tinggi pada tes SAT nya daripada yang tidak bisa menunggu lebih dari satu menit. Jenius tidak banyak berkaitan dengan IQ, tapi berkaitan dengan fungsi eksekutif.

5. Penuhi rumah dengan buku
Anak yang dibesarkan di sebuah rumah berisi setidaknya 500 buku memiliki kemungkinan lulus SMA 36 persen lebih tinggi dan 19 persen lebih mungkin lulus dari perguruan tinggi daripada anak yang dibesarkan di rumah yang hanya berisi beberapa atau bahkan tidak menyimpan buku.

Orangtua yang suka membaca menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa membaca adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan bermanfaat.

6. Hindari kegemukan pada anak
Anak gemuk mendapat skor 11 persen lebih rendah pada tes membaca daripada anak dengan berat badan normal.

Ilmuwan di Temple University menemukan siswa sekolah menengah yang mengalami kelebihan berat badan memiliki prestasi lebih rendah daripada teman-teman sebayanya yang memiliki berat badan normal, serta lebih sering tidak masuk dan terlambat datang sekolah

7. Ikut program prasekolah
Anak yang mengikuti program prasekolah 52 persen lebih mungkin lulus SMA daripada yang tidak mengikuti program prasekolah.

Pada usia 27 tahun, kelompok prasekolah lima kali lebih banyak yang memiliki rumah sendiri daripada kelompok non-prasekolah. Pada usia 40, kelompok non-prasekolah ditangkap atas tuduhan narkoba delapan kali lebih banyak dibandingkan alumni prasekolah, dan dua kali lebih sering melakukan serangan fisik.

8. Perbanyak anak mendengar kosakata baru
Anak-anak dalam keluarga penerima bantuan sosial mendengar kata-kata hampir empat kali lebih sedikit per tahunnya daripada anak-anak dari keluarga kelas profesional.

Para peneliti mengungkapkan bahwa semakin banyak kata-kata yang didengar, semakin besar kosakata dan semakin tinggi prestasi akademik.

9. Belajar bahasa asing
Anak-anak yang mempelajari bahasa asing selama dua tahun mendapat skor SAT 14 persen lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak pernah mempelajari bahasa asing.

Nilai verbal siswa yang mempelajari bahasa asing selama empat atau lima tahun lebih tinggi daripada skor verbal siswa yang mempelajari pelajaran lain selama empat atau lima tahun.

10. Batasi permainan game komputer atau video game
Siswa yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari bermain komputer dan video game mendapat skor ujian sekolah 9,4 persen lebih rendah daripada siswa yang tidak lagi memainkan game semacam itu.

Bermain videogame berlebihan dapat mengganggu sekolah seperti halnya kegiatan lain yang dilakukan berlebihan semisal membaca untuk kesenangan, bermain di luar, tidur, atau berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga.

Sabtu, 14 Januari 2012

Poto-poto Zidan

Zidan 1 bulan


Zidan dilahirkan dengan cesar di minggu ke-35 kehamilanku dikarenakan ketuban pecah duluan dan janin posisi lintang. Alhamdulillah semuanya baik aku maupun bayi baik-baik saja sesuai dengan yg diharapkan, 3 hari di rumah sakit aku banyak  mendapatkan ilmu dari para perawat tentang pengurusan bayi lewat kursus2 singkat paska persalinan yg dilakukan pihak rumah sakit, meski aku belum 100% pulih bekas operasi untuk mengikutinya, ditambah gak ada suami yang mendampingi selama aku di sana sesuai dgn ketentuan RS untuk kls kamar tertentu suami tdk bisa mendampingi, untungnya setiap jam besuk tiba suami datang duluan.

Waktu mau pulang dari RS kasian Zidan jadi perdebatan antara suami dan ortunya mengenai Imunisasi yg masih diragukan kehalalannya, Alhamdulillah semuanya bisa diatasi setelah menandatangani surat ketidaksediaan ortu untuk mengimun anaknya, kitapun pulang setelah semua administrasi beres, poto2 sama perawat yg jaga, makasih ya para perawat RS yg telah aku repotin semuanya.

Setelah pulang ke rumah banyak hal baru, lucu, panik terjadi pada kita sebagai orang tua baru. Zidan kalo siang tidurnya lama padahal harus banyak nenen, alhasil bilirubinnya tinggi dan harus dipototerafi di RS selama sehari yg menyebabkan kita 3 jam sekali datang ke RS untuk memompa ASI untuk Zidan karena aku idealis hanya ASI aja untuk Zidan, meski kasian liat anak sudah kecil badannya mana harus dimasukkan ke dalam kotak lagi, tapi ya pasrah untuk kesembuhannya, setelah pulangpun nenen di siang hari tetep malas padahal sudah banyak cara ngebanguninnya, sampe2 aku nangis minta suami untuk belikan pompa ASI, yg ada setelah beli pompa ASI alhamdulillah Zidan semangat nenennya bahkan hampir tiap jam, Alhamdulillah senangnya apalagi berat badannya mulai tambah naik, setelah aku praktikan pijat bayi dan spa baby.

Zidan 2 bulan
Terlihatkan efek dari spa bayi dan pijat bayi sebelum mandi dan mau tidur yg selama kmr2 aku lakuin, berat badan Zidan naik karena hampir tiap jam nenen yg menyebabkan ASI aku tambah banyak

Zidan 3 bulan

Zidan 4 bulan

Zidan 5 bulan

Zidan 6 bulan

Zidan 7 bulan

Zidan 8 bulan

Zidan 9 bulan

Zidan 10 bulan

Zidan 11 bulan


Zidan 12 bulan

Kelahiran Zidan

13,5 bulan yang lalu ketika Zidan pertama kali datang dalam kehidupanku, aku begitu senang meskipun Zidan belum cukup umur untuk dilahirkan tapi apa daya ketuban sudah pecah duluan, meski ke rumah sakit itu untuk "Cupak" berhubung sudah pembukaan dua, mau tidak mau aku harus istirahat total di RS hingga akhirnya ketuban pecah diluar dugaan dilahirkanlah Zidan dengan cecar, meski sebelumnya melalui pergumulan panjang seperti ibu-ibu yang melahirkan normal.

Tapi setelah melihat Zidan semua rasa sakit hilang...........
Ini poto-potonya Zidan waktu pertama kali nongol ke dunia
 

Tantrums in 13 month old

Gak kerasa sudah setahun lewat gak posting, sekarang anakku Zidan dah 13 bulan, keinginannya makin banyak tapi apa daya kemampuan ngomongnya belum banyak jadi kalo pengen sesuatu yang belum bisa terpenuhi akhirnya tantrum padahal usianya masih 13 bulan.

Seperti beberapa hari lalu tantrum setelah mandi sore, gara-gara keinginan untuk membawa teko ke dalam rumah aku urungkan, tantrumnya lumayan lama bahkan udah aku bawain teko ke dalampun nangisnya masih aja, hingga tantenya datang ngajak Zidan liat kandang ayam tetangga alhamdulillah reda nangisnya.

aku baca di situs parenting, ketika kita menanggapi ketidakbahagiaan anak kita mengekspresikan dengan menawarkan kenyamanan dan pemahaman, maka tantrum merekapun sedikit berkurang.

Begitupun dengan Zidan setelah aku baca dan sedikit tau, aku mulai praktekkan meski semua itu tidak 100% berhasil pada Zidan setidaknya aku tau apa yang akan menjadi penyebab tantrumnya Zidan.